Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menekankan perlunya sisa dari target KUR senilai Rp 120 triliun tersebut agar segera direalisasikan hingga akhir 2023.
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengungkapkan pemerintah menargetkan penyaluran KUR pada 2023 sebesar Rp 297 triliun pada 2023.
"Kita melihat bahwa Oktober, November, Desember masih akan ada sekitar Rp 120 triliun lagi yang masih bisa disalurkan perbankan kita," katanya, saat berbicara dalam The 7th Indonesia Risk Management Outlook 2024 baru-baru ini.
Ia berharap perbankan dapat mempercepat penyaluran untuk mencapai target KUR tersebut demi menggerakkan kegiatan ekonomi dan usaha rakyat yang akan berkontribusi terhadap peningkatan perekonomian bangsa Indonesia.
"Kita mohon perbankan kita supaya bisa menyalurkan lebih cepat supaya bisa mendorong kegiatan ekonomi di perekonomian Indonesia," ujarnya.
Untuk mengakselerasi penyaluran KUR di sektor pertanian, pemerintah melakukan perubahan kebijakan untuk pembebasan jumlah akses KUR dan tidak adanya penerapan bunga berjenjang bagi debitur KUR sektor pertanian dengan besaran pinjaman hingga Rp 100 juta.
KUR merupakan salah satu program pemerintah untuk meningkatkan akses pembiayaan kepada pelaku UMKM yang disalurkan melalui lembaga keuangan dengan pola penjaminan.
KUR bertujuan untuk memperkuat kemampuan permodalan usaha dalam rangka pelaksanaan kebijakan percepatan pengembangan dan pemberdayaan UMKM. Selain itu, penyaluran KUR kepada pelaku UMKM juga turut berperan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Per 30 September 2023, penyaluran KUR mencapai 59,17 persen atau Rp 175,73 triliun dari total plafon 2023 sebanyak Rp 297 triliun.
BERITA TERKAIT: