Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam pidatonya di acara TEI ke-37 di ICE BSD, Tangerang pada Rabu (18/10).
"Di tahun lalu, negara pembeli terbesar adalah China (memborong hingga) 10,78 miliar dolar, India 1,5 miliar dolar, Jepang 843,96 juta dolar, Mesir 492,4 juta dolar dan Filipina 343 juta dolar," kata Airlangga.
"Ini adalah pembeli terbesar yang diharapkan bisa dijaga. Di mana tahun lalu transaksi China sendiri telah memenuhi target Kementerian Perdagangan," ujarnya.
Pada TEI ke-37 itu, kata Airlangga, pameran diikuti oleh 1.097 peserta dan dikunjungi hampir 30.000 pengunjung, dengan total transaksi mencapai 15,8 miliar dolar (Rp 248 triliun), lebih tinggi 50 persen dari target 10 miliar dolar yang ditetapkan pemerintah.
Untuk itu, dalam kesempatan tersebut, Airlangga yakin bahwa tahun ini, di TEI 2023, acara tersebut akan menghasilkan transaksi lebih banyak lagi dari tahun kemarin.
"Artinya target tahun ini harus diperbaiki. Di tahun ini (target) pesertanya lebih besar dari tahun lalu yaitu 1.193, (untuk itu) target tahun ini harus lebih tinggi dari 15,8 miliar dolar," ujarnya.
Keyakinan tersebut datang sejalan dengan kondisi Indonesia saat ini yang disebut Airlangga telah terbebas dari Covid-19, sehingga ia yakin bahwa tahun ini, TEI 2023 mampu menghasilkan transaksi lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
"Tahun lalu situasi masih setengah covid, tahun ini kita sudah bebas dari covid. Maka kalau sudah merdeka dari Covid, dagang harus lebih lancar dan ditambah lagi dagang harus lebih laris manis," tambahnya.
BERITA TERKAIT: