Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Inflasi Tahunan September Tetap Terjaga, BI: Hasil Konsistensi Kebijakan Moneter

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 04 Oktober 2023, 08:38 WIB
Inflasi Tahunan September Tetap Terjaga, BI: Hasil Konsistensi Kebijakan Moneter
Ilustrasi/Net
rmol news logo Level inflasi nasional pada September 2023 masih tetap terjaga dalam kisaran sasaran tiga plus minus satu persen.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) September 2023 tercatat sebesar 0,19 persen (mtm), sehingga secara tahunan menjadi 2,28 persen (yoy), lebih rendah dari inflasi IHK bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 3,27 persen (yoy).

Berdasarkan hal itu, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono meyakini bahwa inflasi tetap terkendali dalam kisaran tiga plus minus satu persen dan dan 2,5 plus minus satu persen pada 2024.

"Inflasi yang terjaga merupakan hasil nyata dari konsistensi kebijakan moneter serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara BI dan pemerintah pusat dan daerah dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah melalui penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah," ujar Erwin dalam keterangan resminya pada Selasa (3/10).

Inflasi inti pada September 2023 tercatat sebesar 0,12 persen (mtm), relatif stabil dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 0,13 persen (mtm). Perkembangan tersebut terutama disumbang oleh inflasi tarif pulsa ponsel dan biaya kuliah akademi/perguruan tinggi.

"Secara tahunan, inflasi inti September 2023 tercatat sebesar 2,00 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 2,18 persen (yoy)," jelasnya.

Inflasi kelompok volatile food atau pangan, mengalami peningkatan. Kelompok volatile food pada September 2023 mencatat inflasi sebesar 0,37 persen (mtm), lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang deflasi sebesar 0,51 persen (mtm). Perkembangan tersebut terutama disumbang oleh inflasi pada komoditas beras dan daging sapi. Peningkatan inflasi kelompok ini lebih lanjut tertahan oleh deflasi telur ayam ras, aneka bawang, dan aneka cabai.

Secara tahunan, kelompok volatile food mengalami inflasi sebesar 3,62 persen (yoy), meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 2,42 persen (yoy).

Inflasi kelompok administered prices tercatat lebih tinggi dari bulan sebelumnya. Kelompok administered prices pada September 2023 mengalami inflasi sebesar 0,23 persen (mtm), meningkat dari bulan sebelumnya yang tercatat deflasi sebesar 0,02 persen (mtm).

Perkembangan itu terutama dipengaruhi oleh inflasi bensin dan rokok kretek filter akibat penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi dan berlanjutnya transmisi kenaikan tarif cukai tembakau. Peningkatan inflasi lebih lanjut tertahan oleh deflasi tarif angkutan udara seiring dengan normalisasi harga setelah berakhirnya periode libur sekolah. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA