Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ekspor Durian Vietnam Meningkat Tajam, Mencapai 300.000 Metrik Ton

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 30 September 2023, 07:59 WIB
Ekspor Durian Vietnam Meningkat Tajam, Mencapai 300.000 Metrik Ton
Buah-buahan dari Vietnam/Net
rmol news logo Nilai ekspor produk pertanian Vietnam terus menunjukkan tren positif sepanjang 2023. Asosiasi Buah dan Sayuran Vietnam memperkirakan total ekspor buah dan sayuran pada tiga kuartal pertama tahun ini akan melebihi 4,1 miliar dolar AS.

Data terbaru yang dirilis Bea Cukai Vietnam menunjukkan peningkatan luar biasa dari tahun ke tahun sebesar hampir 70 persen.

Pertumbuhan yang mengesankan ini terutama didorong oleh durian, pisang, dan buah naga, dimana durian menduduki peringkat teratas dengan nilai ekspor melebihi 1 miliar dolar AS dan diproyeksikan mencapai 1,5 miliar dolar AS awal Oktober mendatang.

Hingga Agustus, Vietnam telah mengekspor lebih dari 300.000 metrik ton durian segar.

Keunggulan durian Vietnam terletak pada masa panennya yang panjang, sehingga memungkinkan pasokan ke pasar bahkan di luar musim ketika produsen di Thailand dan Filipina kesulitan memenuhi permintaan.

China masih menjadi pasar terbesar Vietnam, menyumbang 64 persen dari ekspor buah dan sayuran negara Asia Tenggara itu. Menurut laporan Produce Report, dalam delapan bulan pertama tahun ini, China mengimpor buah dan sayuran senilai 2,3 miliar dolar AS dari Vietnam, meningkat 134 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

"Angka ini jauh melebihi ekspor Vietnam ke Amerika Serikat (168 juta dolar AS), Korea Selatan (148 juta dolar AS) dan Jepang (123 juta dolar AS). Khususnya, ekspor buah dan sayuran ke Amerika Serikat menurun sebesar 6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu," lapor outlet tersebut.

Vietnam telah mencapai keberhasilan besar dalam membuka pasar baru pada tahun ini, termasuk mengekspor jeruk bali ke Jepang, Korea Selatan, Australia dan India. Selain itu, Amerika Serikat baru-baru ini memberikan izin impor kelapa kupas dari Vietnam, dan negosiasi sedang dilakukan untuk ekspor markisa ke Amerika Serikat dan Australia.

Meskipun terjadi lonjakan ekspor, para penjual Vietnam telah menyatakan kekhawatirannya terhadap perantara yang menaikkan harga pembelian. Hal ini mengakibatkan petani mengingkari kontrak, sehingga menyulitkan eksportir untuk memenuhi pesanan yang telah disepakati dan menyebabkan kerugian yang signifikan.

Pada saat yang sama, setelah terdeteksi adanya kontaminasi dalam batch tertentu, Departemen Perlindungan Tanaman Vietnam untuk sementara waktu menangguhkan ekspor dari area penanaman durian dan fasilitas pengemasan yang dicurigai melakukan pelanggaran sambil melakukan tinjauan komprehensif. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA