Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jaga Stabilitas Minyak Kelapa Sawit, CPOPC Ajak India Berkolaborasi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 28 September 2023, 16:25 WIB
Jaga Stabilitas Minyak Kelapa Sawit, CPOPC Ajak India Berkolaborasi
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga/Net
rmol news logo Upaya Dewan Negara-negara Produsen Minyak Sawit (CPOPC) menggandeng India adalah untuk memastikan akses pasar yang berkelanjutan dan memenuhi kebutuhan konsumen demi mempertahankan permintaan yang kuat terhadap produk minyak kelapa sawit.

Begitu disampaikan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga di sela-sela The 2nd Sustainable Vegetable Oil Conference di Mumbai, Rabu (27/9).

“CPOPC berupaya membangun komunikasi dan kolaborasi dengan India. Keterlibatan proaktif dengan negara konsumen minyak nabati terbesar di dunia seperti India merupakan upaya untuk mempertahankan kehadiran pasar yang kuat di Asia Selatan," kata Jerry dalam pertemuan tersebut, seperti dimuat di situs Kemendag.

"Selain itu, menjaga stabilitas permintaan minyak kelapa sawit dan memenuhi kebutuhan konsumen, sekaligus berkontribusi menjaga keamanan pangan global dan memenuhi permintaan energi dari sumber nabati," ujarnya.

Jerry menjelaskan, misi ini juga bertujuan untuk memberikan informasi faktual tentang praktik sawit yang berkelanjutan dan menjelaskan kontribusi industri sawit terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Hal ini, katanya, penting untuk meluruskan kampanye negatif yang ditujukan kepada industri kelapa sawit karena seringkali dianggap sebagai penyebab deforestasi dan degradasi yang mengakibatkan kerusakan lingkungan.

Baru-baru ini, kebijakan European Union Deforestation-free Regulation (EUDR) yang diterapkan Uni Eropa berpotensi menghambat ekspor produk sawit Indonesia ke pasar Eropa.

"Untuk itu, kami menyambut baik pembentukan Satuan Tugas Bersama (Joint Task Force) antara Indonesia, Malaysia, dan Uni Eropa, dalam memperkuat kerja sama terkait implementasi EUDR. Satgas ini diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan komoditas secara inklusif, transparan, objektif dan adil," kata Jerry.

India merupakan negara tujuan ekspor terbesar Indonesia untuk produk kelapa sawit dengan nilai mencapai 5,65 miliar dolar AS, diikuti China 4,91 miliar dolar AS, Uni Eropa 4,36 miliar dolar AS, Pakistan 3,14 miliar dolar AS, dan Amerika Serikat 2,37 miliar dolar AS.

Menurut data Oil World 2023, India mengimpor minyak nabati sebesar 16,5 juta ton. Sebanyak 9,9 juta ton di antaranya adalah minyak kelapa sawit yang utamanya diimpor dari Indonesia dan Malaysia, masing-masing mencapai 5,2 juta ton (51,04 persen) dan 2,86 juta ton (28,46 persen). rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA