Mengutip
Reuters pada Rabu (27/9), harga ekspor basmati akan turun dari 1.200 dolar AS (Rp 18 juta) per metrik ton menjadi 850 dolar AS (Rp 13 juta).
Presiden Federasi Eksportir Beras India, Prem Garg, mengatakan bahwa keputusan itu diambil untuk membantu pabrik penggilingan dan pedagang mengirimkan beras tersebut, menyusul larangan ekspor beras rusak pada tahun lalu.
"Keputusan untuk menurunkan MEP basmati akan membantu petani yang merugi karena penurunan ekspor," ujarnya.
Selain itu, kata Garg, penurunan ekspor basmati juga akan membantu India menghadapi kelebihan pasokan beras dan mempertahankan posisinya tetap unggul di pasar beras basmati global.
“Langkah ini juga akan membantu India mempertahankan posisi unggulnya di pasar beras basmati global," tambahnya.
India dan Pakistan secara eksklusif menanam beras basmati aromatik premium. India mengirimkan sekitar 4 juta ton beras basmati ke negara-negara seperti Iran, Irak, Yaman, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat.
Bulan lalu, India menetapkan harga ekspor minimum (MEP), untuk pengiriman beras basmati sebesar 1.200 dolar AS (Rp 18 juta) per metrik ton.
Aturan itu dibuat untuk memastikan bahwa beras non-basmati tidak diekspor sebagai beras basmati.
BERITA TERKAIT: