Setelah Evergrande menyatakan bangkrut, pengembang properti swasta Country Garden juga terancam gagal bayar utang.
Pada Rabu (30/8), Country Garden mengungkap rekor kerugiaan hingga 6,7 miliar dolar AS pada paruh pertama tahun ini. Ini adalah rekor kerugian terbesar yang pernah dialami oleh Country Garden.
Padahal,
Financial Times mencatat, selama ini Country Garden dianggap dalam kondisi yang lebih baik jika dibandingkan dengan perusahaan sejenis lainnya.
Situasi Country Garden saat ini adalah bagian dari krisis likuiditas real estate selama dua tahun yang dimulai dengan gagal bayarnya pengembang China Evergrande pada tahun 2021.
Kekhawatiran terhadap keuangan Country Garden semakin besar pada bulan ini ketika Country Garden gagal membayar kupon obligasi internasional.
Data Dealogic menunjukkan, Country Garden menghadapi pembayaran obligasi renminbi dan dolar senilai 38 miliar dolar AS yang jatuh tempo selama empat bulan ke depan.
Untuk mengatasi situasi ini, Country Garden berencana mengumpulkan 300 juta dolar AS dari penawaran saham pada akhir Juli, namun tiba-tiba membatalkan kesepakatan tersebut pada menit-menit terakhir.
BERITA TERKAIT: