Direktur Risk Management Bank BTN, Setiyo Wibowo mengatakan, proses
spin off terus berjalan dengan mengkaji beberapa opsi, mulai dari mendirikan perusahaan baru atau meminta lisensi baru untuk BUS hingga opsi akuisisi BUS yang sudah ada untuk dijadikan cangkang BTN Syariah.
“Kami serius ingin melakukan
spin off BTN Syariah. Dengan begitu, kami optimistis kinerja BTN Syariah akan semakin positif dan berkontribusi lebih besar bagi pembiayaan syariah, khususnya pembiayaan rumah untuk masyarakat kecil,” ujar Setiyo dalam keterangan tertulisnyanya, Jumat (25/8).
Untuk mengakusisi BUS, Bank BTN telah melakukan penjajakan dengan beberapa bank syariah lain dan terus berkomunikasi mendapatkan penawaran terbaik.
Dia berharap, proses akuisisi bisa terlaksana akhir tahun ini atau awal tahun depan.
“Sudah ada beberapa bank yang kami jajaki dan melakukan NDA, proses masih terus berlangsung. Kami berharap bisa mendapatkan kesepakatan terbaik untuk proses
spin off BTN Syariah,” katanya.
Saat ini, ada sekitar 12 BUS yang berdiri di Indonesia. Dari 12 BUS tersebut, di antaranya Bank Mega Syariah, BCA Syariah, Bank Panin Dubai Syariah, Bank Net Syariah, Bank Muamalat, BTPN Syariah, Bank Victoria Syariah, BJB Syariah, Permata Bank Syariah, Bank NTB Syariah, dan Bank Syariah Bukopin.
BERITA TERKAIT: