Presiden: Bisa Saja Bekraf Loncat Jadi Kementerian

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sukardjito-1'>SUKARDJITO</a>
LAPORAN: SUKARDJITO
  • Minggu, 11 November 2018, 07:31 WIB
Presiden: Bisa Saja Bekraf Loncat Jadi Kementerian
Presiden Jokowi/Net
rmol news logo Presiden Joko Widodo merencanakan Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) menjadi satu kementerian.

“Kenapa kemarin BEKRAF kita bentuk, salah satunya adalah untuk memberikan peluang itu. Kalau memang nanti ada suatu saat memang diperlukan suatu kementerian ya bisa saja Badan Ekonomi Kreatif itu loncat menjadi satu kementerian,” kata Presiden Jokowi saat berdialog dengan para milenial pelaku industri kreatif, seperti dilansir laman Setkab, Minggu (11/11).

Presiden Jokowi menegaskan, agar produk industri kreatif Indonesia memiliki diferensiasi dengan produk-produk sejenis dari negara lain, sehingga memberikan perbedaan antara Indonesia dan Jepang itu apa, Indonesia dan Jerman itu apa, Indonesia dan Korea itu apa intinya.

“Ya mungkin kayak Korea mainnya di apa entertainment pop, apa saya masuk beberapa tempat di sana, apa musik misalnya kita main di sini yang lain. Lini yang lain. Kalau kita konsisten dengan dengan apa yang kita jalankan ini kita akan dikenal sebagai negara dengan industri kreatif yang yang kuat dan desainer Indonesia dari kita dan produk dari apa yang lain-lainnya yang mungkin,” ujar Presiden Jokowi.

Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi juga mengingatkan para pelaku industri kreatif agar tidak terus merasa jadi pengusaha UMKM (Usaha Mikro Kecil Menenga) terus, khususnya dalam pengajuan kredit.

Ia menyebutkan, pemerintah telah memberikan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi para pelaku industri UMKM dengan bunga kredit sudah diturunkan menjadi 7 persen. Namun plafon KUR, lanjut Presiden, sudah dinaikkan jadi Rp 500 juta. Kalau pelaku industri kreatif membutuhkan modal di atas Rp 500 juta, Presiden menyarankan untuk lepas dari UMKM.

“Kalau sudah mentok 500 dan meloncat ke bunga yang komersial. Jadi bisa menjadi apa miliar dan bisa naik lagi triliun kalau perlu, gitu. Jangan yang UMKM di bawah itu,” tutur Presiden seraya menambahkan, kalau sudah gede ya jangan merasa di situ terus enggak jadi menengah nanti.

“Kita kan pengen yang mikro menjadi kecil, yang kecil menjadi menengah dan menengah menjadi gede,” demikian Presiden Jokowi. [jto]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA