Negara Panen Investasi

Di Bali, 19 Proyek Infrastruktur Laku Keras

Jumat, 12 Oktober 2018, 08:30 WIB
Negara Panen Investasi
Foto/Net
rmol news logo Proyek infrastruktur Indonesia laku keras. Banyak investor yang tertarik menanamkan modalnya. Negara pun panen investasi.

Kemarin, pemerintah berha­sil menandatangani 19 dari 78 proyek pembangunan infrastruk­tur yang ditawarkan. Kerja sama investasi dan pembiayaan itu nilainya lebih dari 10 miliar dolar AS atau Rp 152,2 triliun.

Menko Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, sejak awal pemerintah selalu bersemangat dan fokus dengan pembangunan infrastruktur dan proyek strategis nasional lainnya. Dia pun mengapresiasi Kementerian BUMN dan para investor.

"Kami akan selalu mendukung agar proyek strategis BUMN dan mitra strategis baik dari luar maupun dalam negeri sehingga dapat selalu berjalan dengan baik," kata Darmin di Hotel Inaya Nusa Dua, Bali, kemarin.

Proyek tersebut diantaranya strategic partnership antara PT GMF AeroAsia Tbk dan Airfrance Industries serta KLM Enginering & Maintenance 400 juta dolar AS, dan kerja sama strategis bandara Kualanamu oleh PT Angkasa Pura II ke­pada investor senilai 500 juta dolar AS.

Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, kerja sama ini dapat mempercepat pertum­buhan ekonomi. Sebab, proses pengembangan infrastruktur nasional mendapatkan solusi pembiayaan dengan berbagai macam sumber pendanaan. Ini sejalan dengan program pemerintah yang fokus pada pembangunan infrastruktur un­tuk meningkatkan konektivitas antara daerah.

"Diharapkan para investor lainnya juga mengetahui adanya komitmen pemerintah yang tinggi, berupa kebijakan yang diambil untuk mendorong peran pihak swasta dalam pembangunan infrastruktur dan inovasi instru­men keuangan untuk pembiayaan infrastruktur," kata Rini.

BUMN, lanjut Rini, selalu berupaya untuk meningkatkan kapasitas sumber daya dengan mencari sumber pendanaan dari pasar keuangan melalui berbagai inovasi instrumen pembiayaan dan membangun kemitraan dengan sektor swasta lainnya.

Dirut Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo bilang, alternatif pembiayaan infrastruktur mela­lui pasar modal seperti Kontrak Investasi Kolektif Dana Investa­si Infrastruktur (KIK-DINFRA), dapat dimanfaatkan perusahaan di bidang infrastruktur untuk mendapatkan sumber pendanaan yang efektif dengan biaya yang terukur.

"Inisiatif ini juga akan mem­bantu pendalaman pasar keuangan domestik melalui penambahan produk investasi berbasis proyek infrastruktur," ujar Kartika.

Investasi Singapura

Pemerintah juga menyepakati sejumlah perjanjian investasi dengan Singapura. Salah satunya pengembangan industri kawasan di Kendal, Jawa Tengah.

"Progresnya sangat bagus dan kita berharap agar kawasan indus­tri seperti di Kendal bisa dibangun di provinsi lain," ujar Presiden Jokowi saat bertemu Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA