Kemarin, Inalum secara resmi menandatangani pokok-pokok kesepakatan divestasi saham dengan Freeport-McMoRan Inc.(FCX) yang merupakan induk usaha Freeport Indonesia. Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama PT Inalum (Persero) Budi Gunadi Sadikin dan Presiden FCX Richard AdÂkerson di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, kemarin.
Penandatanganan disaksikan Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, dan Menteri KehuÂtanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya.
Menkeu mengatakan, penÂandatanganan ini merupakan langkah maju dan strategi menÂingkatkan kerja sama dengan Freeport dan FCX. Dengan penÂandatanganan ini, telah dicapai proses divestasi antara Inalum dan Freeport.
"Diharapkan partnership ini mampu meningkatkan kualitas di dalam operasi, dan menÂingkatkan kemakmuran bagi masyarakat Indonesia dan Papua khususnya," kata Sri Mulyani.
Sebelum ditekennya pokok-pokok kesepakatan ini, kata dia, pemerintah Indonesia dan FCX sebelumnya sudah melakukan konsolidasi terkait hal ini. TerÂmasuk kesepakatan perpanjangan kontrak yang saat ini ditetapkan bisa mencapai 2x10 tahun.
Dalam pengelolaan, FreeÂport juga mendapat Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK), dan bukan lagi bentuk kontrak karya. "Dalam kesepakatan ini, kedua belah pihak juga menyÂetujui pembangunan smelter atau pemurnian hasil tambang yang pembangunannya segera dilakukan," katanya.
Menteri BUMN Rini Soemarno menambahkan, melalui penÂguasaan mayoritas saham FreeÂport, pemerintah mengharapkan perusahaan AS itu bisa dikelola sebaik-baiknya secara menyeÂluruh untuk Indonesia dan PapÂua. "Dengan pengelolaan oleh BUMN, Freeport harus punya program meningkatkan ekonomi masyarakat Papua," ujar Rini.
Rini juga menargetkan, pengambilalihan saham Freeport tersebut ditargetkan terjadi pada akhir Juli 2018. "Saya sih targetÂnya akhir bulan," katanya.
Dia menjelaskan, Inalum akan mengeluarkan dana sebesar 3,85 miliar dolar AS atau sekitar Rp 53,9 triliun untuk membeli hak partisipasi Rio Tinto di TamÂbang Grasberg. Selain itu, dana tersebut juga dibutuhkan untuk membeli 9,36 persen saham PT Indocopper Investama yang dimiliki Freeport McMoRan.
Menteri ESDM Ignasius JoÂnan berharap, pembangunan smelter bisa lebih cepat.
"Stabilitas investasi bisa segera selesai dan kami di KeÂmenterian ESDM juga akan menuntaskan yang menjadi tugas kita," ujar Jonan.
Presiden dan Chief Executive Officer Freeport-McMoran Inc Richard Adkerson menyambut baik kerja sama ini. Apalagi, pemerintah juga menyepakati keberlangsungan operasi PT Freeport Indonesia hingga 2041 dengan mekanisme yang akan didetailkan lebih lanjut.
Menurut dia, perpanjangan izin operasi akan memberikan jaminan bagi investasi bernilai miliaran dolar dan kepastian bagi seluruh pemegang saham Freeport, karyawan, masyarakat Papua, pemasok dan kontraktor, serta seluruh pemangku kepentÂingan. "Freeport-McMoRan tetap berkomitmen untuk kesuksesan Freeport Indonesia," kata AdkÂerson.
Perpanjangan operasi ini akan meningkatkan manfaat secara signifikan bagi Pemerintah InÂdonesia di masa mendatang. "Dengan kepastian investasi dan operasi hingga tahun 2041, kami memperkirakan manfaat langÂsung kepada pemerintah pusat dan daerah, serta dividen kepada Inalum dapat melebihi 60 miliar dolar AS," imbuh Adkerson.
Presiden Jokowi mengatakan, divestasi saham oleh BUMN hingga 51 persen merupakan sebuah lompatan. Dengan dicaÂploknya saham Freeport terseÂbut, penerimaan pajak hingga dividen bisa lebih besar.
"Ini sebuah lompatan dan kita harapkan nanti akan mendapatÂkan income yang lebih besar, baik dari pajak, royalti, dividen, dari retribusi. Sehingga nilai tambah komoditas tambang bisa dinikmati oleh kita semua," kata Jokowi. ***
BERITA TERKAIT: