Indonesia Diminta Jaga Kestabilan Stok Timah Dunia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Senin, 30 April 2018, 12:42 WIB
Indonesia Diminta Jaga Kestabilan Stok Timah Dunia
Foto: Net
rmol news logo Indonesia diharapkan bisa menjadi produsen timah terbesar di dunia agar bisa menjaga kestabilan stok timah global.

Harapan ini sebagaimana disampaikan para delegasi yang hadir dalam Konferensi Timah Internasional ke-21 (International TIN Conference) yang berlangsung di Budapest, Hungaria, mulai 23 hingga 25 April 2018 lalu.

Direktur Operasi dan Produksi PT Timah Tbk. Alwin Albar yang hadir dalam acara itu menjelaskan bahwa harga timah dunia turut dipengaruhi oleh Indonesia. Harga timah dunia sangat bergantung dengan pertumbuhan global dan ekspor Indonesia beberapa waktu ini.

Kata dia, pertemuan ini penting lantara dia mendapat informasi tentang perkembangan kondisi terkini pertimahan dunia, kebutuhan dunia akan logam timah, hingga teknologi penggunaan produk timah. Alwin mengatakan, keikutsertaan PT Timah Tbk di ajang ini juga penting untuk menjaga konsistensi sebagai salah satu produsen timah terbesar di dunia.

"PT Timah adalah salah satu produsen timah terbesar di Dunia, dan forum internasional seperti ini adalah ajang di mana kita melihat kondisi bisnis timah global dan eksistensi perusahaan khususnya dalam hal perdagangan timah dunia," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (30/4).

Dalam konferensi ini, Alwin mewakili PT Timah Tbk memaparkan pada seluruh delegasi timah dunia tentang kondisi pertimahan di Indonesia, dan inovasi teknologi yang tengah dikembangkan untuk memperkuat proses pertambangannya.

Saat ini Indonesia adalah produsen timah kedua terbesar di dunia dengan total produksi sepanjang 2017 mencapai 69.600 MTon, atau sekitar 25 persen dari produksi timah global.

Ekspor timah dari Indonesia sempat mengalami penolakan selama periode 2012 hingga 2014. Hal ini, menurut Alwin, sangat sensitif dan berpengaruh pada fluktuasi harga timah dunia. Namun akhirnya, pada 2016 hingga 2017 Indonesia bisa kembali mengekspor timah untuk stok dunia.

"Produksi timah Indonesia pada 2018 diperkirakan mencapai 75.000 ton," ujarnya.

"Tentunya, Indonesia memengaruhi keberlangsungan pasokan timah dunia, dan hal ini adalah oportuniti untuk perusahaan dapat meningkatkan volume perdagangan industri pengguna timah," tuturnya menambahkan. [ian]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA