"Saya sudah wakafkan diri saya untuk memburu dan membunuh praktik kartel bawang putih ini. Saya tidak takut mau dilaporkan kepada siapa saja di Republik ini karena ini demi umat," tegas dia saat ditemui di ruang kerjanya di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (26/4).
Ia menganggap kartel bawang putih adalah permasalahan serius yang mengancam kehidupan rakyat Indonesia. Permasalahan kartel ini, sambung dia, isunya ada dua, yakni pengkondisian harga bawang putih oleh importir dan penyelundupan.
Importir bawang putih dapat meraup keuntungan triliunan rupiah dari praktik yang dianggapnya sebagai bentuk penghisapan kepada rakyat.
"Kalau dia beli Rp 8 ribu dijual Rp 10ribu per kilo, itu sudah untung Rp 2 T. Dijual Rp 40-50 ribu apalagi Rp 90 ribu, itu bisa untung Rp 10 T. Bayangkan, tinggal duduk manis saja mereka untung segitu. Ini kan rakyat yang dihisap," bebernya.
Dia pun mengapresiasi kinerja kepolisian yang sudah mengungkap praktik kartel bawang.
Kedepan ia berharap rakyat mendukung upaya DPR dalam membongkar kartel ini.
"Kita harus selesaikan masalah ini. Ini demi umat, rakyat dan merah putih. Ini misi suci kami di DPR, ini jihad," pungkasnya.
[dem]
BERITA TERKAIT: