Industri Kabel Optik Banjir Insentif

Rangsang Investor Tanamkan Modal

Kamis, 01 Maret 2018, 12:28 WIB
Industri Kabel Optik Banjir Insentif
Foto/Net
rmol news logo Pemerintah terus mendor­ong pengembangan industri kabel serat optik di dalam negeri. Hal ini seiring dengan kebijakan pemerintah yang sedang menggenjot pemban­gunan infrastruktur teleko­munikasi dan peningkatan penggunaan produk dalam negeri.

Menteri Perindustrian Air­langga Hartarto mengatakan, untuk merangsang investor menanamkan modalnya di sek­tor industri teknologi informasi dan komunikasi di dalam negeri, pemerintah telah memberikan fasilitas insentif fiskal, antara lain tax holiday dan tax allow­ance. Selain itu, pemerintah juga memberikan fasilitas insentif berupa Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDTP) untuk impot bahan baku.

"Ini dalam rangka peningka­tan daya saing industri kabel serat optik lokal," ujarnya usai meresmikan pabrik kabel serat optik PT. Yangtze Optics Indonesia (YOI) di Karawang, Jawa Barat.

Menurut dia, kabel serat optik menjadi produk yang paling banyak digunakan da­lam teknologi komunikasi modern saat ini karena mampu mentransmisikan cahaya den­gan frekuensi tinggi. Apalagi, pemerintah telah mencanan­gkan pengembangan proyek Palapa Ring.

"Proyek ini akan menjang­kau sebanyak 34 provinsi, 440 kota atau kabupaten di seluruh Indonesia dengan total panjang kabel laut mencapai 35.280 kilometer, sedangkan kabel di daratan sejauh 21.807 kilome­ter," tambah Airlangga.

Peluang tersebut yang perlu dimanfaatkan oleh industri kabel serat optik dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan pasar saat ini. Kemenperin telah mendorong melalui ke­bijakan penerapan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

"Pengoptimalan TKDN ini diharapkan pula dapat menggenjot kemampuan produksi industri dalam neg­eri, sehingga ikut mampu meningkatkan penyerapan tenaga kerja," ujarnya.

Menurut dia, kabel serat op­tik merupakan salah satu dari tujuh jenis produk yang ber­potensi untuk dikembangkan melalui kebijakan penerapan TKDN. Enam produk lainnya adalah telepon seluler, panel surya, televisi digital, IOT, lampu LED, dan smart card.

Pabrik Baru

Airlangga juga mengapre­siasi, PT YOI membangun pabrik baru kabel serat optik di Indonesia karena kebutuhan di dalam negeri mencapai 9 juta kilometer (km) per tahun. Pabrik ini juga dapat men­gurangi impor sebesar 8-10 persen setiap tahunnya. "Kita bisa menghemat devisa 500 juta dolar AS atau sekitar Rp 6,5 triliun," ujarnya.

CEO PT. YOI, Chen Hui Xiong menyampaikan, nilai investasi pembangunan pabrik kabel serat optik sekitar 22 juta dolar AS atau Rp 302 miliar. "Dengan beroperasinya pabrik baru ini, fasilitas produksi fiber optik dan kabel optik kami te­lah terintegrasi. Total investasi kami hingga saat ini sudah mencapai 50 juta dolar AS (Rp 687 miliar)," ungkapnya.

Dia berharap, dengan dukun­gan dari pemerintah Indonesia serta para mitra bisnisnya, peru­sahaan akan terus berkontribusi memajukan program pemerin­tah dalam membangun teknolo­gi broadband dan infrastruktur telekomunikasi. "Semoga in­vestasi kami ini turut berperan mendorong tumbuhnya industri komponen lokal di Indonesia," tuturnya. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA