Semakin cepat Perusahaan Gas Negara (PGN) mengakuisisi Pertagas, maka semakin cepat muncul kebijakan-kebijakan sektor gas nasional yang menguntungkan semua pihak.
Ketua Forum Jurnalis Jakarta, Ahmad Yuslizar, membantah tuduhan akuisisi gas oleh PGN hanya menguntungkan salah satu pihak.
Sebaliknya, dia menilai penggabungan itu akan memangkas biaya pembangunan infrastruktur gas menjadi lebih efisien dan efektif.
"Sederhananya begini, membangun pipa kalau dilakukan dua perusahaan akan mahal pembangunan infrastrukturnya. Berbeda dengan satu perusahaan yang terintegrasi," kata Yos, sapaan akrabnya, dalam keterangan tertulis (Kamis, 8/2).
Lebih lanjut Yos menegaskan, pemerintah bisa memiliki perusahaan gas yang kuat jika proses merger segera dilaksanakan. Ia yakin suara-suara sumbang yang muncul tidak mewakili suara mayoritas. Kritik boleh didengar, tetapi akuisisi jalan terus. Target pun harus diputuskan.
"’Saya dengar Maret ini ya. Jalan teruslah karena semangat pembentukan holding migas ini untuk mencegah dualisme pengelolaan hilir gas bumi domestik. Pembentukan holding migas ini tentu sebagai salah satu cara menghindari duplikasi pengelolaan hilir gas bumi," tuturnya.
Yos melanjutkan, berangkat dari diskusi dengan sesama jurnalis dia melihat holding ini akan mampu mempercepat pembangunan infrastruktur gas yang terintegrasi.
"Penyatuan ini dapat mencapai distribusi gas yang lebih merata," pungkas Yos.
[ald]
BERITA TERKAIT: