Budi mengatakan, keinginan Ratu Prabu untuk membangun LRT di Jakarta bukan pertama kali dia dengar. Pada tahun, Ratu Prabu pernah mengutaraÂkan minatnya ini kepada KeÂmenhub, tapi belum ada tindak lanjutnya.
"Mereka kemarin sempat komunikasi dengan kita melalui pak Zamrides (Direktur PrasaraÂna Perkeretaapian). Kami sangat
welcome dengan investor yang mau membangun LRT," ujarnya di Jakarta, kemarin.
Namun, Budi meminta, Ratu Prabu untuk meneruskan dan melengkapi rute LRT yang sudah. Dia menyarankan, peÂrusahaan tersebut membangun jalur LRT yang pangsa pasarnya merupakan kelas menengah atas, misalnya bandara. "Ke bandara itu ada beberapa jalur. Ada yang lewat selatan, sejajar tol. Nanti langsung ke tol pluit," ujar Budi.
Nanti, Ratu Prabu bisa meneruskan jalur dari Kelapa Gading ke bandara atau ke Tangerang. "Jadi yang kita ingin sampaikan ke Ratu Prabu adalah melengkapi jalur-jalur yang memang belum dikerjakan oleh investor," tukasnya.
Direktur Prasarana PerkereÂtaapian Kemenhub Zamrides mengatakan, sudah mendengar presentasi Ratu Prabu yang ingin membangun LRT. Hanya saja, belum ada kepastian rute yang ingin dibangun. "Mereka (Ratu Prabu) sudah presentasi di kita, cuma belum fokus ke mana," ujarnya.
Zamrides menegaskan, jika Ratu Prabu memang serius mau garap LRT, maka perusahaan tersebut harus menentukan rute yang akan dikerjakan. TujuanÂnya agar proyek bisa fokus dibangun, sehingga waktu dan kualitas pembangunnya berjalan baik.
"Kita ada LRT dari Cawang ada tiga. Cawang ke Bogor, Cawang ke Bekasi, dan Cawang ke Grogol. Mereka kalau meÂmang serius investasinya kira-kira misalnya satu lintas itu berapa, mereka sanggup enggak nanti," imbuhnya.
Presiden Direktur PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI) B. Bur Maras mengatakan, perseroan rencananya membangun LRT dengan panjang lebih dari 400 kilometer (km) yang terbagi ke tiga fase. Investasi yang dibutuhÂkan sekitar Rp 405 triliun.
"Keseluruhan 400 km lebih, karena Jakarta besar dan masih diperlukan lagi. Rp 405 triliun untuk 400 km lebih," ujarnya.
Pembangunan LRT sepanjang 400 km terbagi ke dalam 3 fase. Fase pertama terdiri dari 9 jalur (line) mulai dari line A-I. Fase kedua terdiri dari line J-M dan fase ketiga terdiri dari line N-Q. "Fase pertama secara teknisnya 9 line, semua dipasang serentak kita pasang," katanya.
Ratu Prabu sendiri sudah mengeluarkan dana sebesar 10 juta dolar AS atau setara Rp 135 miliar untuk melakukan studi terkait pembangunan LRT. Dana itu, katanya, digelontorkan untuk studi yang dilakukan oleh konsultan asal Eropa, Australia, dan Amerika Serikat (AS).
Sebelumnya, Ratu Prabu menÂgungkapkan hasratnya membanÂgun LRT dengan menyambangi kantor Wakil Gubernur DKI JaÂkarta Sandiaga Uno pada Kamis (04/1). ***
BERITA TERKAIT: