
Presiden Mesir Abdel Fatah al-Sisi memutuskan memperpanjang status daruÂrat negaranya selama tiga bulan. Perpanjangan status ini dimulai 13 Januari nanti. Perpanjangan status ini diÂlakukan setelah serangan ke gereja koptik pekan lalu. Pada Oktober lalu, Mesir juga teÂlah melakukan perpanjangan masa status darurat hingga akhir 2017.
Hingga saat ini, Mesir sudah melakukan perpanjangan staÂtus darurat sebanyak dua kali yaitu pada Juli dan Oktober. Perpanjangan terakhir mengizinkan pasukan keamanan untuk "mengambil (tindakan) yang diperlukan untuk mengÂhadapi bahaya terorisme di seluruh negeri.
Izin khusus untuk personel kepolisian Mesir ini belum ditarik Presiden Sisi dengan alasan "memastikan konÂdisi keamanan negara dan masyarakat."
Sebagaimana diketahui, Mesir kini menghadapi tantanÂgan besar terkait aksi terorisme terutama dari kelompok ISIS. Wilayah Sinai diketahui menjadi lokasi yang kerap menjadi sasaran utama seÂrangan ISIS. Ratusan tentara dan tentara terbunuh dalam beberapa tahun terakhir. SeÂrangan ISIS, bahkan diperluas dan turut menargetkan warga sipil. Pekan lalu, polisis MeÂsir berhasil membunuh tiga teroris dalam sebuah pengÂgerebakan di persembunyian mereka di dekat sebuah jalan raya di Provinsi Giza di Kairo Selatan.
Penggerebekan tersebut diÂlakukan sehari setelah baku tembak di dekat sebuah gereja di selatan Kairo menyebabkan setidaknya 10 orang tewas, terÂmasuk satu dari dua pelaku dan seorang polisi. Serangan terseÂbut diklaim oleh kelompok militan ISIS yang berbasis di daerah Sinai. ***
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: