Jokowi Suntik Modal Pengusaha Muda

Dongkrak Jumlah Wirausahawan

Selasa, 19 Desember 2017, 10:09 WIB
Jokowi Suntik Modal Pengusaha Muda
Foto/Net
rmol news logo Presiden Jokowi menye­mangati para wirausahawan muda yang hadir dalam kegiatan Enterpreneurs Wanted di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Kota Bandung, kemarin. Selain itu, bekas Wali Kota Solo itu juga bagi-bagi modal untuk mendorong semangat mereka agar terus mengembangkan bisnisnya.

Jokowi hadir di acara tersebut sebagai pembicara bersama CEO dan Pendiri Tokopedia William Tanuwijaya serta CEO dan Pendiri Amartha Andi Taufan Garuda Putra.

Di sela pemaparannya tentang enterpreneurship, ia memanggil lima pengusaha muda yang terdiri dari siswa dan maha­siswa untuk naik ke atas pang­gung. "Berapa kira-kira (butuh) modalnya? Saya hanya tanya," kata Jokowi yang disambut tawa hadirin di lokasi.

Salah satu wirausahawan muda yang juga mahasiswa ITB Aldi Aldinar menjawab, butuh modal awal Rp 5 juta untuk berjualan pakaian Muslim. Ia menjualnya melalui marketplace karena tidak punya modal untuk membuka usaha secara offline.

Setelah memaparkan usahanya, Jokowi akhirnya memberi­kan permodalan. Menkominfo Rudiantara kemudian dipanggil untuk mendata mereka demi kepentingan pemberian modal. Menurutnya, berapa pun modal yang diberikan, yang penting adalah mendorong semangat mereka untuk berkembang.

Jokowi juga berpesan bahwa saat ini semangat berwirausaha bisa jauh lebih mudah berkem­bang. Salah satunya karena ada marketplace.

"Meski tidak punya tempat usaha, seseorang bisa menjual produknya melalui marketplace. Saya kira banyak sekali peluang (mengembangkan usaha) yang ada yang bisa kita lihat," tandas Jokowi.

Kepala Staf Presiden Republik Indonesia Teten Masduki mengatakan, menurut data Ke­menterian Koperasi dan UKM, jumlah wirausahawan pada 2017 baru mencapai 3,31 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Sementara standar Bank Dunia adalah sebesar 4 persen.

Dibanding negara ASEAN lain, jumlah wirausahawan Indo­nesia lebih kecil dari Singapura (7 persen), Malaysia (5 persen), Thailand (4,5 persen), serta tidak berbeda jauh dengan Vietnam (3,3 persen).

"Peran wirausahawan dalam pembangunan Indonesia sangat penting. Selain memiliki andil dalam penciptaan lapangan kerja, para wirausahawan juga turut memberikan dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi melalui bidang usahanya masing-masing. Namun, sayang­nya jumlah wirausahawan di Indonesia masih tergolong ke­cil," kata Teten.

Saat ini pemerintah ingin merangsang pertumbuhan wirausahawan, terutama di ranah industri digital. Hal itu sesuai dengan cita-cita Presiden Jokowi untuk menjadikan Indonesia se­bagai The Digital Energy of Asia dengan valuasi industri menca­pai 130 miliar dolar Amerika Serikat (AS) di tahun 2020.

"Untuk mendukung cita-cita tersebut, pemerintah telah merancang kegiatan Enterpre­neurs Wanted yang dilakukan secara rutin setiap bulannya sejak awal tahun ini. Kegia­tan ini bertujuan menumbuh­kan semangat kewirausahaan generasi muda Indonesia dengan mempertemukan wirausahawan terbaik dengan para generasi penerus bangsa," jelas Teten.

Kegiatan Enterpreneurs Wanted tersebut diikuti peserta sebanyak 1.500 orang yang terdiri dari siswa dan mahasiswa. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA