Jokowi hadir di acara tersebut sebagai pembicara bersama CEO dan Pendiri Tokopedia William Tanuwijaya serta CEO dan Pendiri Amartha Andi Taufan Garuda Putra.
Di sela pemaparannya tentang enterpreneurship, ia memanggil lima pengusaha muda yang terdiri dari siswa dan mahaÂsiswa untuk naik ke atas pangÂgung. "Berapa kira-kira (butuh) modalnya? Saya hanya tanya," kata Jokowi yang disambut tawa hadirin di lokasi.
Salah satu wirausahawan muda yang juga mahasiswa ITB Aldi Aldinar menjawab, butuh modal awal Rp 5 juta untuk berjualan pakaian Muslim. Ia menjualnya melalui marketplace karena tidak punya modal untuk membuka usaha secara
offline.
Setelah memaparkan usahanya, Jokowi akhirnya memberiÂkan permodalan. Menkominfo Rudiantara kemudian dipanggil untuk mendata mereka demi kepentingan pemberian modal. Menurutnya, berapa pun modal yang diberikan, yang penting adalah mendorong semangat mereka untuk berkembang.
Jokowi juga berpesan bahwa saat ini semangat berwirausaha bisa jauh lebih mudah berkemÂbang. Salah satunya karena ada marketplace.
"Meski tidak punya tempat usaha, seseorang bisa menjual produknya melalui marketplace. Saya kira banyak sekali peluang (mengembangkan usaha) yang ada yang bisa kita lihat," tandas Jokowi.
Kepala Staf Presiden Republik Indonesia Teten Masduki mengatakan, menurut data KeÂmenterian Koperasi dan UKM, jumlah wirausahawan pada 2017 baru mencapai 3,31 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Sementara standar Bank Dunia adalah sebesar 4 persen.
Dibanding negara ASEAN lain, jumlah wirausahawan IndoÂnesia lebih kecil dari Singapura (7 persen), Malaysia (5 persen), Thailand (4,5 persen), serta tidak berbeda jauh dengan Vietnam (3,3 persen).
"Peran wirausahawan dalam pembangunan Indonesia sangat penting. Selain memiliki andil dalam penciptaan lapangan kerja, para wirausahawan juga turut memberikan dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi melalui bidang usahanya masing-masing. Namun, sayangÂnya jumlah wirausahawan di Indonesia masih tergolong keÂcil," kata Teten.
Saat ini pemerintah ingin merangsang pertumbuhan wirausahawan, terutama di ranah industri digital. Hal itu sesuai dengan cita-cita Presiden Jokowi untuk menjadikan Indonesia seÂbagai
The Digital Energy of Asia dengan valuasi industri mencaÂpai 130 miliar dolar Amerika Serikat (AS) di tahun 2020.
"Untuk mendukung cita-cita tersebut, pemerintah telah merancang kegiatan EnterpreÂneurs Wanted yang dilakukan secara rutin setiap bulannya sejak awal tahun ini. KegiaÂtan ini bertujuan menumbuhÂkan semangat kewirausahaan generasi muda Indonesia dengan mempertemukan wirausahawan terbaik dengan para generasi penerus bangsa," jelas Teten.
Kegiatan Enterpreneurs Wanted tersebut diikuti peserta sebanyak 1.500 orang yang terdiri dari siswa dan mahasiswa. ***
BERITA TERKAIT: