Pengusaha properti nasional yang tergabung di Real Estate Indonesia (REI) menilai penÂjualan rumah mewah diberÂbagai daerah melambat karena terjadinya penurunan daya beli. Sedangkan, penjualan rumah murah terus tumbuh.
Ketua Umum REI SoelaeÂman mengatakan, penjualan rumah tipe sedang dan rumah sederhana saat ini lebih menarik. "Melihat laporan dari anggota di daerah-daerah pertumbuhan rumah murah pesat," katanya kepada
Rakyat Merdeka di JaÂkarta, akhir pekan lalu.
Dengan kondisi tersebut, dia optimistis, penjualan rumah rakyat permintaan akan terus tumbuh. Target pembangunan 200 ribu unit rumah rakyat hingga akhir tahun ini akan tercapai. "Untuk rumah rakyat kami optimistis," tutur pria yang akrab disapa Eman ini.
Terkait dengan pelemahan sekÂtor bisnis rumah mewah, menuÂrutnya, membuat pengembang yang biasa menggarap rumah seharga Rp 1 miliaran per unit banting setir dengan menggarap rumah murah karena mendapatÂkan subsidi dari pemerintah.
Menurutnya, antusiasme masyarakat terhadap rumah muÂrah membuat pengembang terus mengikuti permintaan pasar. Untuk tahun ini REI menargetkan mampu membangun 200 unit ruÂmah rakyat di seluruh Indonesia.
Berdasarkan data sementara yang dihimpun REI hingga NoÂvember 2017, jumlah rumah yang sudah dibangun anggota REI di seluruh Indonesia menÂcapai 168 ribu unit. Angka tersebut di luar 14 ribu unit Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) yang dibangun REI DKI Jakarta. "Berdasarkan data daerah kami optimistis capai target," katanya.
Dia yakin, masuk Desember ini jumlah rumah murah yang telah dibangun jumlahnya telah meningkat lebih banyak. Ada 168 ribu unit baru, artinya masih ada peluang bertambah.
Dia mensinyalir masih banÂyak anggota REI yang memÂbangun rumah rakyat namun belum melapor, terutama di dua wilayah, yakni Banten dan Jawa Barat. Padahal, kedua daerah itu merupakan lumbung pasokan rumah bersubsidi. "Contohnya di Maja, Ciputra Group telah selesai membangun sekitar 6 ribu unit rumah MBR (masyarakat berÂpenghasilan rendah) tapi datanya belum masuk. Ada juga proyek Rumah Susun Sederhana Milik di Tangerang sebanyak 2 ribu unit, itu juga belum masuk data," kata Eman.
Sementara itu, di Jawa BaÂrat dilaporkan baru terbangun 16 ribu unit, padahal ada satu pengembang yang tahun ini bangun sampai 25 ribu unit. Itu pun menurut Eman belum masuk data REI sehingga di Jawa Barat saja potensi pasokan diperkiraÂkan hampir 40 ribu unit.
Izin BerbelitTerkait kendala utama dalam pembangunan rumah untuk MBR dalam setahun terakhir, sebagian besar masih masalah perizinan yang rumit dan berbelit-belit. Meski pemerintah pusat sudah menerbitkan sejumlah regulasi untuk penyederhanaan perizinan, namun kondisi di daerah belum banyak berubah khususnya untuk perizinan rumah rakyat.
Wakil Ketua Umum REI BiÂdang Tata Ruang dan Properti Ramah Lingkungan Hari Ganie meminta, pemerintah tetap konÂsisten dalam menjalankan proyek infrastruktur. "Karena nantinya otomatis sektor properti juga akan ikut meningkat," katanya.
Dia menambahkan, sepanjang tahun ini, pelaku sektor properti masih berusaha pulih. "Untuk proÂgram sejuta rumah berbeda jauh dengan rumah mewah maka untuk rumah murah ya optimistis bisa capai target," tuturnya. ***
BERITA TERKAIT: