"Keong sawah nutrisinya sangat tinggi. Kandungan gizinya sangat bagus. Kandungan leÂmaknya juga rendah. Saya dari kecil suka sekali makan keong sawah, apalagi bisa diolah denÂgan berbagai macam bumbu, saya bisa nambah lima kali," kata Susi di Jakarta, kemarin.
Susi menyayangkan padangan masyarakat yang menganggap remeh manfaat keong sawah. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perikanan, menurutnya, keong sawah termasuk bagian komoditas yang didorong untuk dikonsumsi. Karena, keong sawah memang memiliki banyak gizi.
Dia menjelaskan, keong sawah memiliki banyak keungulan antara lain, nilai protein yang tinggi yakni sebesar 12 persen, kalsium 217 mg, rendah kolesterol, mengandung niacin serta folat, energi, protein, karbohidrat, kalsium, phosfor, domiÂnasi vitamin Adan vitamin E.
Susi mengakui saat ini keong sawah sulit ditemui di pasaran. Untuk itu, pihaknya berencana akan memasukkan keong sawah dalam program minapadi.
"Kami akan masukkan keong sawah ke dalam program MinaÂpadi. Keong sawah tidak meruÂsak padi, bukan seperti keong mas yang merusak padi. Jadi win win solution bagi petani. Budidaya keong sawah juga bisa menambah pendapatan petani," ujarnya.
Susi mengajak masyarakat mengubah mindsetnyamengenai pemenuhan protein. Sumber protein banyak sekali. Bukan hanya daging sapi, tetapi kerang, telur, ayam, ikan, dan termasuk keong sawah.
Seperti diketahui, pernyataan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman belum lama ini, mengimbau masyarakat untuk mengkonsumsi keong sawah sebagai pengganti daging sapi bikin heboh jagad maya. Anjuran itu disampaikannya karena harga daging sapi mahal. Sementara, keong sawah mudah ditemui di perairan tawar Asia tropis seperti di sawah, aliran parit, dan danau.
Pernyataan Amran juga mendapatkan perhatian politisi. PoliÂtisi Partai Demokrat Muhammad Husni Thamrin menantang MenÂteri Amran memberikan contoh terlebih dahulu memakan keong sawah. ***
BERITA TERKAIT: