Mahfud Jadi Seleb Medsos

Dicurhati Gas Langka

Selasa, 05 Desember 2017, 11:32 WIB
Mahfud Jadi Seleb Medsos
Mahfud MD/Net
rmol news logo Media sosial jadi ajang netizen menyampaikan pendapat, unek-unek dan curhatan dan bejibun permintaan kepada wakil rakyat maupun pemerintah. Namun, supaya yang disampaikan cepat didengar dan ditanggapi, netizen butuh penyambung lidah atau akun tokoh yang banyak pengikutnya atau selebtwit. Kali ini, netizen memilih eks Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD untuk jadi penyambung lidah mereka.

Seperti kita tahu, akun aktivis yang sekarang jadi komisaris BUMN, Fadjroel Rahman di @fadjoreLsering dapat curhatan netizen soal listrik mati. Fadjroel lalu meneruskannya ke PLN. Sekarang, Mahfud MD mengikuti jejak Fadjroel. Akun @mohmahfudmd dengan follower 1.82 juta ini mulai jadi penyambung lidah netizen.

Ceritanya, akun @oscar626770 meminta Mahfud menyuarakan kegelisahannya. "Prof tolong disuarakan. Gas 3 kg keperluan rakyat kecil menghilang di pasaran. Susah didapat sudah 3 hari ini. Kemana para pemangku kepentingan? Kemana para pemimpin negeri yang mengurus rakyat kecil?" cuitnya menautkan akun @mohmahfudmd. Menanggapi itu, Mahfud tak sungkan membalasnya. "Tolong bantu. Ini rakyat mengeluh gas 3 kg hilang dari pasaran," cuitnya. Sampai tadi malam, percakapan dua akun ini sudah disukai lebih dari 1300 tweeps, diretweet 880 dan dikomentari lebih dari 400 netizen.

Netizen pun terpecah. Ada yang membenarkan curhatan netizen tersebut. Ada juga yang menyindir. Akun @a0927277163 heran. "Hilang gas 3 kg seperti mau kiamat saja? Rakyat kecil mah pakai kayu bakar. Beli gas mending beli beras? Kok salahkan pemeritahan? Seharusnya lapor polisi dulu untuk mengusut kemana larinya tabung 3 kg," cuitnya dengan nada menyindir, disambut jawaban @AbiRania. "Semoga anda tidak perlu mengalami kesusahan yang sama dengan apa yang telah mereka alami," kicaunya. Sedangkan akun @mikhaella_tasya melaporkan di daerahnya gas 3 kg masih aman. "Di Gianyar Bali. Alhamdulillah masih stabil prof," cuitnya.

Akun @rinisetyosnrt menilai, gas 3 kg langka karena banyak yang menyalahgunakan. "Gas 3 kg adalah gas untuk rakyat miskin (subsidi), tapi banyak yang tidak miskin memanfaatkannya," cuitnya diamini @MadeByArm. "Gas 3 kg juga banyak dipakai oleh warga yang sangat mampu. Jadi masih ada yang salah sasaran prof. Makanya itu mungkin penyebab stock ga pernah cukup. Cmiiw," kicaunya. Netizen lain membenarkan informasi netizen yang curhat ke Mahfud. "Bukan Kalimantan aja Riau juga susah," cuit @yudiputragarut serupa dengan @AgusFaridSH1. "Di Batang Jateng juga sama, gas 3 kg menghilang begitu saja, rakyat kecil pontang panting, kasihan sekali."

Akun @agusboy_1973 menggunakan kesempatan ini untuk menyindir pemerintah. "Negrei kaya gas rakyatnya kesusahan gas, apa masih jual gas murah ke China?" cuitnya, disamber @saspriatmaja. "Bensin kuning bisa jadi Biru. LPG 3 kg kuning bisa jadi Pink. Buat fans berat Pemerintah gak boleh mengeluh lho ya..!! Enjoy aja," kicaunya.

Akun @usmanprob berharap lewat curhatan netizen ke Mahfud, pemerintah langsung mendengar dan merespons. "Iya Prof, kita bingung mengadu ke siapa. Siapa tau kalau yang ngadu Prof langsung didengar," kicaunya dibalas @Denandos6. "Pak Prof never stop amaze me! Sampe gas pun Dihandle!."

Seperti diketahui, sudah sepekan ini gas 3 kg langka di pasaran. Di Depok, Jawa Barat, gas melon ini sulit dijumpai di warung-warung permukiman warga yang biasanya menjual. Kelangkaan gas subsidi diakui pemilik pangkalan gas elpiji di Jalan Ridwan Rais, Beji Timur bernama Yono. Pasokan mulai susah sejak November. Hal ini membuat banyak pelanggan gigit jari. "Memang sekarang pasokan gas elpiji 3 kg sudah agak seret, dari agen sudah sepi, tidak seperti biasanya kalau normal gas itu di kirim 30 sampai 40 tabung sehari. Sekarang cuma 10 tabung per hari, paling mentok 15," katanya.

Kondisi serupa terjadi di wilayah Bogor. Beberapa hari terakhir warga Bogor alami kelangkaan tabung gas melon.

Namun, Bendahara Hiswana Migas Bogor, Iren Hartanto mengklaim, pasokan elpiji di kota maupun Kabupaten Bogor masih normal dan aman. Dia menduga kelangkaan tersebut terjadi karena meningkatnya permintaan konsumen di hari libur panjang saat ini.

Tak jauh berbeda, di Bandar lampung malah sudah langka beberapa pekan terakhir. Warga susah betul mendapatkan tabung isi ulang gas melon di agen maupun di warung tradisional.

Communication and reletion Pertamina Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) Siti Rachmi Indahsari mengungkapkan, sejauh ini pihaknya telah menyuplai elpiji sesuai jumlah yang ditentukan. Malah tidak ada pengurangan jumlah distribusi di pangkalan resmi.

Rata-rata per bulan disuplai 4,9 juta tabung Elpiji 3 kg yang disebarkan melalui 110 Agen dan 3.074 pangkalan di Lampung. Sehingga kecil kemungkinan terjadi kelangkaan. "Jadi tidak ada pengurangan, bahkan kami lakukan penambahan atau operasi pasar," kata Siti Rachmi. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA