"Massa Manik jelas sangat tidak punya kemampuan di bidang energi," kritik anggota Komisi VI DPR Bambang Haryo Soekartono
Bambang menjelaskan, ketika Massa Manik memimpin PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III, perseroan tersebut pun mengalami penurunan kinerja.
"Anehnya sekarang malah diberikan tanggung jawab untuk mengelola BUMN yang strategis seperti Pertamina, dan akhirnya terbukti gagal," sindir dia.
Bambang pun membandingkan Pertamina di era Massa Manik dengan kepimpinan dirut sebelumnya, Dwi Soetjipton yang berhasil membawa menggondol keuntungan sebanyak 3 miliar dolar AS atau sekitar Rp 40 triliun sepanjang 2016.
"Kapabilitas Manik jelas juga sangat kurang, kompetensi pun tidak ada. Kami berharap segera dilalukan pergantian dirut Pertamina secepatnya agar BUMN energi itu tidak semakin terjerembab," tegas dia.
Menurut Bambang, perlu dilakukan analisis secara mendalam soal hilangnya pendapatan sebesar Rp 19 triliun yang dialami Pertamina dari periode Januari - September 2017. Hasil analisis tersebut, lanjut dia, nantinya harus menjadi acuan pemerintah, dalam hal ini Kementerian BUMN, untuk mempertimbangkan kembali posisi Massa Manik sebagai dirut.
"Pertamina merupakan satu-satunya penyedia energi di Indonesia. Hampir bisa dikatakan Pertamina ini monopoli dari sisi harga dan pasokan. Pertamina juga mendapatkan subsidi dari APBN, harusnya tidak boleh rugi," ujar dia.
[wid]
BERITA TERKAIT: