Dua elang yang dilepasliarkan bernama Alamsyah (jantan) dan Didi (betina).
"Semoga kalian bisa kembali berburu mangsa di hutan, hidup rukun, berkembang biak dan mewarnai ekosistem hutan," kata VP CSR dan SMEPP Pertamina Agus Mashud, sesaat sebelum melepas Alamsyah dan Deede.
Pelepasliaran elang dilakukan oleh VP CSR SMEPP Agus Mashud bersama GM PGE Area Kamojang Wawan Darmawan dan jajaran manajemen Pertamina, dengan membuka selubung kandang besar di kawasan hutan Kamojang.
Alamsyah (jantan) dan Didi (betina) dilepasliarkan setelah hampir satu tahun lebih menjalani rehabilitaai.
Alamsyah, elang ular yang diserahkan warga Desa Laksana Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung secara sukarela pada 6 Maret 2016. Sementara, Deede adalah elang ular hasil sitaan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Tasikmalaya pada 19 Oktober 2016. Keduanya diserahkan kepada PKEK untuk direhabilitasi.
Manajer operasional PKEK, Zaini Rakhman mengatakan, proses rehabilitasi elang diawali dengan pemeriksaan medis untuk memastikan kesehatannya.
Selama masa rehabilitasi elang diajarkan berbagai aktivitas untuk mengembalikan naluri alami elang seperti kemampuan berburu, terbang dan kemampuan lainnya agar elang bisa bertahan hidup di alam liar.
Zaini menambahkan, pelepasliaran kali ini sedikit berbeda dengan pelepasliaran sebelumnya.
Elang yang dilepaskan sejak awal telah dijodohkan dan diharapkan di alam liar nanti mereka bisa berjodoh hingga bisa berkembang biak sehingga bisa menambah populasi elang ular.
Dengan dilepasliarkannya Alamsyah dan Didi, maka sudah ada 22 elang yang dikembalikan ke alam liar oleh PKEK yang merupakan pusat konservasi elang terbesar di Indonesia berstandar IUCN (International Union for Conservation of Nature).
PKEK, dibangun melalui program CSR lingkungan yg disalurkan Pertamina melalui anak usahanya PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Kamojang bersinergi dengan BBKSDA Jawa Barat, & Forum Raptor Indonesia.
VP CSR dan SMEPP Pertamina Agus Mashud menyatakan Pertamina telah menginvestasikan untuk program konservasi ini dari tahun 2014 sampai tahun ini sebesar Rp 5 miliar.
Investasi untuk keberlanjutan keragaman hayati tersebut meliputi peningkatan infrastruktur Pusat Konservasi Elang Kamojang, seperti : Pusat Informasi, Pondok Kerja, Pos Jaga, Kandang Karantina, Kandang Observasi, Kandang Rehabilitasi, Kandang Pelatihan Terbang, dan Kandang Display Edukasi.
"Dengan pelepasliaran ini, kami harap ekosistem elang di alam liar bisa tetap terjaga. Kami pun meminta kepada masyarakat yang masih memelihara elang untuk bisa menyerahkannya ke Pusat Konservasi Elang Kamojang,"jelasnya.
Sejak berdiri tahun 2015, PKEK telah merehabilitasi 119 elang, 25 merupakan elang yang diserahkan oleh masyarakat.
[wid/***]
BERITA TERKAIT: