Pihak Indosat menilai bahwa isu yang dihembuskan Sektetaris Jenderal Asosiasi Pekerja Indonesia (ASPEK Indonesia) Sabda Pranawa Djati adalah informasi hoax.
Grup Head Corporate Communications Indosat Ooredoo, Deva Rachman juga menjelaskan bahwa alasan restrukturisasi organisasi dan efisiensi yang disebutkan Sabda sebagai penyebab PHK juga tidak benar.‎
‎"Tidak benar adanya isu 300 karyawan Indosat Ooredoo terancam PHK," tegas Deva dalam hak jawab yang dikirimkan ke
Kantor Berita Politik RMOL , Jumat (6/10).
Hak jawab ini sekaligus meluruskan pemberitaan
http://ekbis.rmol.co/read/2017/10/06/309965/Sebanyak-300-Pekerja-Indosat-Terancam-PHK-Deva menegaskan, manajemen Indosat Ooredoo saat ini sedang menjalankan strategi perusahaan untuk kembali ke bisnis inti (core business) yang berdampak pada perubahan struktur organisasi. ‎
Langkah ini dipilih lantaran manajemen dan pegawai Indosat Ooredoo berkomitmen dalam menjaga performa perusahaan guna memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan bisnis di seluruh Indonesia.
"Indosat Ooredoo juga selalu mengedepankan praktek Good Corporate Governance, yakni menaati peraturan yang berlaku dalam menjalankan bisnisnya. Kalaupun ada perubahan kebijakan perusahaan, akan kita sampaikan terbuka," pungkasnya.
Dalam kesempatan ini, Deva juga meluruskan anggapan bahwa Indosat Ooredoo telah mementingkan keberadaan tenaga kerja asing (TKA) ketimbang tenaga kerja dari dalam negeri.
"Isu ‎TKA itu juga tidak benar. Di perusahaan itu jumlah tenaga kerja asing tidak sampai 1 persen," tegasnya.
Deva berharap ‎penjelasan ini bisa memberikan koreksi dan meluruskan tudingan negatif yang berkembang di masyarakat.
"Semoga bisa memberikan pemahaman yang benar dan lengkap,"‎ pungkasnya.
[sam]
BERITA TERKAIT: