AirNav Indonesia Intensifkan Pantauan Lalu Lintas Penerbangan

Waspadai Gunung Agung

Senin, 25 September 2017, 09:21 WIB
AirNav Indonesia Intensifkan Pantauan Lalu Lintas Penerbangan
Foto/Net
rmol news logo Perum Lembaga Penye­lenggara Pel ayanan Navi­gasi Penerbangan Indonesia/LPPNPI (Airnav Indonesia) telah menyiapkan rencana kontingensi (contigency plan) guna mengantisipasi jika Gunung Agung di Ka­bupaten Karangasem, Bali mengalami erupsi dan ber­dampak terhadap aktivitas penerbangan.

Direktur Utama Airnav Indonesia, Novie Riyanto mengatakan, persiapan tersebut dilakukan seiring meningkatnya aktivitas Gunung Agung di mana Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologis (PVMBG) menaikkan status Gunung Agung dari level III (siaga) menjadi level IV (awas) per Jumat (22/09).

Sementara berdasar­kan terpantau pada Sabtu (23/09), peningkatan status Gunung Agung belum ber­dampak terhadap aktivi­tas penerbangan dari dan menuju Pulau Dewata.

Karenanya, sejak kali pertama PVNBG menaik­kan status gunung dengan ketinggian 3.031 mdpl tersebut, pihaknya lang­sung siaga untuk melaku­kan monitoring secara penuh dan ketat.

"Intensitas koordinasi dengan seluruh pihak terkait, baik dengan PVM­BG, BMKG, maupun in­stansi terkait lain kami tingkatkan, termasuk me­nyiapkan alternatif-alter­natif penanganan navigasi lalu lintas penerbangan jika erupsi terjadi dan penerban­gan dari dan menuju Bali terganggu," ujarnya, mela­lui siaran pers, kemarin.

Ia menjelaskan, sesuai informasi, hingga Sabtu pagi WITA, sebaran debu vulkanik (Volcanic Ash) belum terdeteksi.

Dengan demikian, kon­disi yang terjadi pada Gu­nung Agung belum me­mengaruhi operasional penerbangan.

"Aktivitas penerbangan baik domestik maupun internasional dan over flying, masih normal. Jika kondisi berubah sejalan dengan aktivitas Gunung Agung, maka sesuai prose­dur secepatnya kami akan keluarkan peringatan, baik NOTAM maupun ASHTAM," katanya.

Selain itu, simulasi dan perencanaan pelayanan lalu lintas penerbangan terkait erupsi Gunung Agung telah dilaksanakan sejak Jumat (22/09/), dengan melibat­kan seluruh pusat pegen­dalian operasional Airnav Indonesia maupun instansi penerbangan internasional, seperti Jakarta Air Traffic Service Centre (JATSC), Makasar Air Traffic Ser­vice Centre (MATSC), Airnav Indonesia cabang Bali dan Surabaya, Darwin Volcanic Ash Advisory Centre, Virgin Australia, KOBU1,3,4,5.

Ia menambahkan, da­lam hal bandara I Gusti Ngurah Rai ditutup akibat letusan Gunung Agung, AirNav Indonesia bersama PT Angkasa Pura 1 dan PT Angkasa Pura 2, telah me­nyiapkan alternatif pengalihan penerbangan ke se­jumlah bandara sesuai daya tampung yang tersedia.

"Rute-rute pengalihan itu antara lain meliputi 10 penerbangan ke Bandara Juanda Surabaya, 5 pener­bangan ke Bandara Hasa­nuddin Makasar, 5 pener­bangan ke Balikpapan, 5 penerbangan ke Jakarta, 3 penerbangan ke Lombok, serta 2 penerbangan ke Guyana," tandasnya. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA