"Akan lebih baik kalau ada versi yang paling baru, agar lebih kekinian, bisa masuk ke generasi-generasi milenial," kata Jokowi, Senin lalu (18/9).
Peneliti dari Indo Survey dan Strategy, Herman Dirgantara menilai, omongan Kepala Negara yang akrab disapa Jokowi itu adalah sinyal sekaligus tantangan kepada lembaga perfilman, produser film dan pihak-pihak yang bersentuhan dengan film.
Maksudnya, oleh Jokowi mereka ditantang memproduksi film G30S/PKI yang kekinian dan
fresh.
Namun tekan Herman, dalam pembuatan film tersebut, agar melibatkan para pakar dan sejarawan.
"Sehingga film dapat diterima semua kalangan, enggak ada faksi-faksi lagi. Intinya, film itu harus objektif," tukasnya.
[rus]
BERITA TERKAIT: