Wakil Ketua Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI), Yamin Rahman menjelaskan, kebijakan pemerintah soal lelang gula ini sangat pro terhadap ekonomi kerakyatan.
"Pak Menteri Perdagangan meminta proses lelang memprioritaskan transaksi untuk UKM," katanya dalam surat elektronik yang diterima redaksi, Rabu (20/9).
Menurut dia, sistem ini juga bisa menepis tudingan bahwa produsen gula rafinasi melakukan perembesan sehingga merugikan gula petani.
"Dengan sistem lelang ini bisa dilacak siapa pelaku perembesannya. Bisa jadi pelakunya adalah pihak pembeli yang melepas sebagian gula yang dibelinya di pasar konsumsi,†jelasnya.
Selama ini, kata dia, produsen gula rafinasi kesulitan untuk bertransaksi dengan UKM karena skala permintaannya terlalu kecil. Namun dengan sistem lelang, sepanjang UKM tersebut terdaftar sebagai member PT PKJ, kebutuhan mereka dapat terpenuhi.
Yamin menambahkan, di dalam sistem lelang tersebut, para UKM dimungkinkan melakukan pembelian sebanyak 1 ton gula rafinasi. "Sistem itu sendiri sudah diujicobakan dan terjual sebanyak 400 ton."
Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Bachrul Chairi mengatakan, uji coba sudah dimanfaatkan oleh industri kecil dan menengah (IKM).
Mereka membeli GKR senilai Rp8.600 per kilogram, lebih murah dari harga eceran yang selama ini mereka dapatkan Rp12.500 per kilogram, katanya.
Sementara itu, Asosiasi Industri Kecil dan Menengah Agro (AIKMA) siap mengikuti lelang gula rafinasi yang akan dilakukan pada 1 Oktober mendatang.
Ketua AIKMA Jawa Barat Suyono mengatakan asosiasi siap untuk menyerap 70.000 ton gula rafinasi. "Kita sudah siap semua lahir batin persyaratannya," katanya.
Suyono menjelaskan angka 70.000 ton itu lebih rendah dari serapan Aikma per tahun yang mencapai 150.000 ton. Hal itu, kata dia, karena seluruh pihak baik industri kecil menengah (IKM) bisa mengikuti lelang.
"Rata-rata per tahun 150 ribu ton, tapi nenti kemungkinan turun drastis 70 ribu ton karena sekarang semua orang sudah bisa ikut lelang," katanya.
Suyono yakin, lelang gula rafinasi itu dimaksudkan agar tidak terjadi kebocoran di pasaran yang bisa mencapai 200 ribu sampai 300 ribu ton per tahunnya.
"Kalau untuk jaminan tidak rembes jaminan sistem lelang saya setuju 1000 persen,†katanya.
[sam]
BERITA TERKAIT: