Indef Beberkan Alasan Pemerintah Tak Bisa Capai Target Pertumbuhan Ekonomi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Sabtu, 19 Agustus 2017, 21:42 WIB
rmol news logo Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri pesimis pemerintah bisa mencapai target perumbuhan ekonomi 5,4 persen.

Bukan tanpa sebab, Menurut Enny, pada semeser I 2017 pertumbuhan ekonomi hanya menembus 5,01 persen. Sementara di semester II pertaruhannya harus mencapai 5,4 persen untuk menstabilkan pertumbuhan ekonomi di 2018.

Di sisi lain, dalam postur ABPN 2017 dan strategi yang diusulkan dalam RAPBN 2018 tidak memiliki terobosan yang bisa mencapai target yang dilontarkan pemerintah. Apalagi target 5,4 persen tersebut merupakan angka minimal.

"Dalam RAPBN 2018 ini tidak ada hal-hal yang spektakuler. Artinya pemerintah butuh akselerasi, tidak bisa hanya berpangku pada konfensional saja untuk menaikkan akselerasi dari 5,01 di semester I 2017 menjadi 5,4 di semester II dan awal tahun 2018," ujar dia di Jakarta, Sabtu (19/8).

Enny menilai, angka 5,4 persen hanya untuk mengamankan kabinet dan Presiden Joko Widodo di perhelatan politik 2019 mendatang. Sebab, target pertumbuhan ekonomi 5,4 yang dilontarkan pemerintah merupakan angka minimum.

"Target 5,4 itu bukan lagi pertaruhan tetapi pembuktian janji di RAPBN 2018. Kalau tercapai pasti (Joko Wididi) lewat 2019. Persoalannya 5,4 persen itu masih minimal untuk pembuktian, dan yang masih menjadi Pekerjaan rumah sampe saat ini masih terlalu besar yakni pengangguran, daya beli dan juga refinansing nggak terhadap utang yang sudah betambah selama tiga tahun belakangan," ujar Enny. [sam]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA