Program ini diresmikan langsung oleh Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran bersama Direktur Network & IT Solution Telkom Zulhelfi Abidin di T-Cloud Palangkaraya, Jumat (18/8).
Program yang ditujukan untuk mendukung pemanfaatan layanan ICT tersebut menjadikan Palangkaraya sebagai ibu kota provinsi di Indonesia yang pertama memiliki infrastruktur 100 persen fiber optik. Telkom secara resmi juga mematikan (shutdown) empat Sentral Telepon Otomat (STO) di Kalimantan.
Gubernur Kalteng, Sugianto sangat mendukung program Telkom ini. Menurutnya, Telkom telah berhasil melakukan modernisasi jaringan di Palangkaraya.
"Terwujudnya Palangka Raya sebagai ibukota provinsi pertama yang menjadi Telkom Modern City, menjadi bukti bahwa Kalteng siap menjadi kawasan modern," jelasnya.
Saat ini, lanjut Sugianto, secara infrastruktur telekomunikasi, Palangkaraya bisa bersaing dengan kota lain termasuk dengan kota di Pulau Jawa.
"Diharapkan, dengan coverage broadband di Kalteng yang mencapai 100 persen, akan memudahkan realisasi roadmap TIK dan menjadikan Kalimantan Tengah sebagai basis data center di Kalimantan,†jelas dia.
Direktur Network & IT Solution Telkom Zulhelfi Abidin memberikan apresiasi kepada pemerintah daerah yang telah mendukung terselesaikannya pemasangan jaringan 100 persen fiber optik.
"Telkom mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kerjasama Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan Kota Palangkaraya selama proses modernisasi berlangsung hingga saat ini jaringan 100 persen fiber optik telah selesai terpasang dan saat ini pelanggan TelkomGroup dan masyarakat Palangkaraya dapat menikmati digital experience terbaik,†jelasnya.
Dia menjelaskan, dengan total pelanggan Telkom sebanyak 12.156 pelanggan, proses pendirian Palangkaraya sebagai Modern City memakan waktu sekitar satu tahun. Adapun Modern City merupakan program modernisasi jaringan tembaga ke jaringan fiber optik yang dapat mendukung peningkatan kualitas layanan ICT.
"Program ini bertujuan agar pelanggan dapat menikmati layanan yang lebih baik karena kualitas layanan berbasis fiber optik mampu menghadirkan performa yang jauh lebih baik bahkan hingga ke tahapan Internet of Things (IOT) seperti home security, office security, transportation system, hingga government system yang mendukung penerapan smart city,†jelasnya.
Hingga pertengahan tahun 2017, dari 14 kabupaten/kota di Kalimantan Tengah, Telkom telah menghubungkan 12 kabupaten/kota dengan jaringan backbone serat optik. Sedangkan 2 kabupaten lainnya yaitu Kuala Kurun dan Sukamara saat ini sedang dalam proses penyelesaian pembangunan jaringan. Telah siapnya jaringan fiber optik mendukung berbagai layanan ICT antar kota akan menjadi sarana terwujudnya kabupaten/kota di Kalimantan Tengah sebagai smart city.
Selain itu, guna memberikan kemudahan kepada masyarakat Palangka Raya dalam mengakses informasi, Telkom juga telah membangun fasilitas Wifi Corner. Terdapat 14 lokasi titik akses Wifi Corner di kota Palangka Raya, antara lain berada di halaman kantor kantor Telkom (Wifi Corner Imam Bonjol, A. Yani, Cempaka) dan area publik, antara lain Wifi Corner Dermaga Kahayan, dan STAIN.
Sistem telekomunikasi berbasis fiber optik di Palangkaraya ini akan memungkinkan digital lifestyle dapat langsung dinikmati oleh masyarakat mulai dari sektor rumah tangga. Selain itu, pelaku UMKM ataupun Industri lainnya di Palangkaraya dapat pula menikmati layanan digital ini untuk menggenjot produktivitas dan pemasaran produk.
Zulhefi menambahkan, keberadaan infrastruktur fiber optik ini diharapkan mampu dimanfaatkan oleh banyak pihak untuk memajukan perekonomian masyarakat Kota Palangkaraya.
"Sehingga, dengan semakin meningkatnya perekonomian masyarakat daerah, diharapkan kemajuan ekonomi digital nasional akan terakselerasi sesuai dengan cita-cita pemerintah dalam mewujudkan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi digital di Asia Tenggara.
[sam]
BERITA TERKAIT: