"Saya bisa buktikan itu," ujar Tito di gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan, Senin (14/8).
Hal ini disampaikan Tito menepis keluhan salah satu toko waralaba modern tentang kondisi labanya. Tito mengaku punya data penerimaan toko tersebut tetap meningkat.
"Kalau ternyata ini naik dan saya liatin angkanya bagaimana? Indomart itu
revenue-nya naik, labanya yang turun karena kalau revenue-nya naik
kan spending-nya naik," jelasnya.
Menurut dia, masyarakat perlu memahami pola kehidupan konsumtif dan barang-barang konsumsi. Sebab, tidak semua barang konsumsi itu diperlukan oleh seseorang.
"
Consumerism adalah
spending tidak perlu, kamu pakai baju tebal padahal panas, itu kan nggak perlu dan itulah
consumerism karena hanya untuk gaya," terangnya.
Sebaiknya, lanjut Tito, pembelian barang-barang yang tidak terlalu dibutuhkan dikurangi. Uang yang ada ditabung baik melalui perbankan atau disimpan di rumah.
Tito menambahkan, masyarakat sebetulnya tak perlu kuatir jika ada investor asing meninggalkan Indonesia. Justru itu jadi kesempatan untuk berdikari.
"Kita harus bisa berdikari, itulah yang dilakukan Trump dengan
toward looking-nya dia proteksi, dia bilang
eh apel China
lu masuk negara kita bayar dulu 35 persen, tetapi perusahaan dia bisa jalan," pungkasnya.
[wid]
BERITA TERKAIT: