Menurut Menteri ESDM, Ignasius Jonan, perluasan jargas juga dilakukan guna menstimulus untuk pembangunan pipa-pipa jargas.
Selama ini, Jonan menjelaskan, program jargas untuk Rumah Tangga (RT) masih sangat kecil. Tahun 2016, pemerintah memiliki target 89 ribu, tahun lalu hanya 7 ribu, dan tahun depan menargetkan hingga 100 ribu.
"Harganya diefisienkan dan direalokasi yang lain. Karena ini jargas ini kalau tidak dibangun pemerintah di perumahan sederhana, bisnis tidak mau bangun," ujarnya dalam diskusi Kinerja 2016 dan Outlook 2017 di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Senin (16/12).
Program Jargas sendiri memang terbukti lebih efisien dibanding penggunaan tabung gas melon 3 kilogram (kg). Dalam penggunaan 1 bulan, pengeluaran biaya rumah tangga yang mengunakan jargas hanya sebesar Rp 35 ribu per bulan. Sedangkan yang tabung gas, mereka bisa merogoh kocek sebesar Rp 40-60 ribu per bulan.
Jonan pun meminta Pertamina dan menyampaikan langsung ke Direktur Utamanya, Dwi Soetjipto, untuk mendukung program pemerintah dalam perluasan jargas. Jonan bahkan berkelakar agar Pertamina tidak jualan tabung gas terus melainkan juga ikut mengembangkan jargas.
"Tapi ini penting jargas dan gas tabung itu bisa hemat separo. Itu besar sekali kalau untuk kelas menengah ke bawah. Jadi mohon dukungannya. Pak Dwi jadi jangan dagang gas tabung saja," tandas mantan Menteri Perhubungan itu.
[sam]
BERITA TERKAIT: