Urusan Politik & Ekonomi Jangan Dicampur Aduk

Jokowi Minta Pengusaha Kadin Tetap Fokus Kembangkan Bisnis

Jumat, 02 Desember 2016, 09:26 WIB
Urusan Politik & Ekonomi Jangan Dicampur Aduk
Foto/Net
rmol news logo Kemarin, Presiden Jokowi membuka Rapimnas Kadin. Dia meminta, pengusaha terus tanamkan investasi dan tidak terpengaruh dengan panasnya politik saat ini.
 
Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kamar Dagang Industri Indonesia (Kadin) dimulai sekitar pukul 10.30 WIB. Acara digelar di Hotel Borobudur Jakarta.

Dalam kesempatan itu, hadir juga Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Men­teri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Ketua DPR Setya Novanto.

Dalam sambutannya di depan ratusan anggota Kadin, Jokowi sempat berseloroh salah kostum. Sebab, dia menggunakan batik. Sedangkan pengurus Kadin menggunakan kemeja putih.

"Tidak ada yang bilang kalau kostumnya putih. Padahal saya biasanya setiap hari pakai baju putih," ujarnya. Seisi ruangan pun langsung tertawa.

Jokowi meminta pengusaha untuk fokus menjaga momen­tum investasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Dia juga meminta agar urusan ekonomi tidak dicampuraduk­kan dengan urusan politik.

Menurut dia, saat ini Indo­nesia mendapat perhatian dari para investor dunia karena kon­disi ekonomi yang sangat positif dibanding negara-negara lain. "Saya banyak bertemu dengan pengusaha internasional ke­marin di acara Forbes Global CEO Conference. Ini menun­jukkan kepercayaan kepada ekonomi naik, kita dipandang sangat positif," katanya.

Dia menilai, tensi politik yang meninggi menjelang Pilkada di Indonesia tidak boleh meng­ganggu minat investor ke In­donesia. "Jadi meskipun ada sedikit tensi politik kita tidak boleh kehilangan fokus dan konsentrasi," tegas dia.

Ia meminta, meski saat ini ada masalah politik sebaiknya itu dipisahkan dari ekonomi. Ini agar turut mendewasakan masyarakat Indonesia. "Ini yang akan dewasakan kita. Urusan politik dan ekonomi jangan dicampur aduk," kata dia.

Jokowi melanjutkan, meski pertumbuhan ekonomi Indone­sia berada pada posisi nomor tiga setelah China dan India, kualitas pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih riil. Hal itu terlihat dari sejumlah indikator, seperti gini rasio turun, angka kemiskinan turun, dan tingkat pengangguran juga turun.

Bekas Gubernur DKI itu mengajak Kadin memanfaatkan momentum ini untuk menggerakkan industri, karena para investor as­ing akan mencari mitra domestik untuk investasi. Dikatakannya, pemerintah membutuhkan peran swasta untuk membangun in­frastruktur dan industri.

Ketua Umum Kadin Rosan P Roeslani mengatakan, pengusa­ha akan terus berupaya menjaga momentum baik investasi di Im­donesia. Menurutnya, investor tidak terpengaruh dengan berba­gai dinamika politik nasional.

"Kalangan dunia usaha lebih tertarik untuk tetap fokus mengembangkan bisnisnya, untuk membangkitkan perekonomian Indonesia," ujarnya.

Rosan mengajak semua pihak untuk bekerja sama mendorong pertumbuhan ekonomi dengan mendorong sektor riil. "Sektor riil harus didorong, agar tumbuh lebih cepat karena kontribusinya kepada pertumbuhan ekonomi nasional sangat vital," ungkap Rosan.

Rosan mengatakan, dinamika politik yang menghangat bela­kangan ini hanya bersifat jangka pendek, karena dilatarbelakangi oleh Pilkada. Sementara, berba­gai investasi yang masuk seka­rang bersifat jangka panjang.

"Mereka ingin menjadi bagian untuk perekonomian Indonesia. Kalau ada demo, di negara mereka hampir tiap minggu. Jadi tidak masalah," ujarnya.

Perkuat Sektor Industri

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Organisasi dan Keang­gotaan Anindya Bakrie mengatakan, sektor industi harus direvitalisasi guna mendorong minat investasi dan perekono­mian nasional. "Sektor industri perlu mendapatkan perhatian serius," ujarnya.

Menurutnya, industri meru­pakan penggerak utama da­lam ekonomi suatu negara. "Pertumbuhan sektor industri yang tingggi akan memberikan multiplier effect terhadap sektor-sektor lainnya. Sehingga dapat meningkatkan lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan," tuturnya.

Ketua Panitia Pelaksana (Or­ganizing Committee) Rapimnas Kadin 2016 Suryani Motik me­nyebutkan, Rapimnas Kadin me­libatkan sedikitnya 1.000 orang. Terdiri dari peserta dari pusat dan daerah dan asosiasi sebagai Anggota Luar Biasa Kadin.

Selain dari unsur internal, Rapimnas Kadin juga meli­batkan pembicara dan peserta dari unsur pemerintah dan di­hadiri pula oleh para Duta Be­sar negara-negara sahabat. Dia menerangkan, rangkaian agenda Rapimnas Kadin 2016 telah dimulai dengan acara Welcom­ing Dinner pada tanggal 30 Desember 2016.

"Tentunya kami harapkan semua pelaksanaannya bias ber­jalan dengan lancar dan kondusif, sehingga pengawalan rekomen­dasi Kadin untuk pengembangan sektor riil ini bisa terhimpun dan tersampaikan dengan baik," pungkas Suryani. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA