Selain model mewah dan tentu saja harga yang "wah", beberapa busana yang dipamerkan dibandrol dengan harga selangit untuk ukuran kantong Indonesia.
"Namun di Qatar harga segitu tidak berarti karena warga Qatar dikenal sangat kaya dengan pendapatan perkapita tertinggi di Dunia," kata Minister Counsellor KBRI Doha, Boy Dharmawan, dalam keterangan beberapa saat lalu (Rabu, 30/11).
Untuk memuaskan selera konsumen, kedua disainer tersebut juga menawarkan busana muslimah berbahan kain tradisional yang siap dipakai dengan harga terjangkau. Busana ini menjadi rebutan ibu-ibu komunitas diaapora Indonesia yang haus akan model busaha muslimah rancangan dua perancang dunia dari Indonesia.
Menurut Team Manager Anniesa, Andika Surachman, baju yang ditawarkan untuk anggota DWP dan PWIQ berkisar antara Rp 300 ribu sampai 2 juta. "Namun busana untuk yang paling mahal bisa mencapai Rp 200 juta," ujar Manager yang juga merupakan suami Anniesa.
Demikian halnya dengan Dian Pelangi yang menyediakan baju dengan harga terjangkau mulai dari Rp 500 ribu.
"harga busana yang paling mahal yang ditawarkan sekitar Rp. 50 juta," ujar Dian Pelangi yang nama aslinya Dian Wahyu Utami.
Kunjungan Anniesa Hasibuan dan Dian Pelangi (25) ke Qatar dalam rangka undangan untuk tampil pada Mercedes-Benz Fashion Week Doha (MBFWD) yang berlangsung pada 28 November-1 Desember 2016 di Hotel Hilton Doha. Undangan tersebut merupakan undangan kehormatan bagi disainer Indonesia selain 24 disainer lainnya dari manca negara untuk berkiprah dalam dunia busana di Timur Tengah.
[ysa]
BERITA TERKAIT: