Hal itu sebagaimana ditegaskan Menteri Pariwisata Arief Yahya di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (24/11). Meski begitu, Menteri Arief mengaku bahwa sektor pariwisata sangat sensitif terhadap isu-isu di suatu negara. Beruntung hingga saat ini, belum ada satu negara pun yang mengeluarkan travel warning atau travel advice untuk pergi ke Indonesia.
"Kalau 411 kemaren, nggak menganggu. Dan sekarang belum ada satu negara pun yang mengeluarkan travel advice. Itu peringatan yang paling soft ya, belum ada," kata Arief di JCC Senayan, Jakarta, Kamis, (24/11).
Gelombang kedatangan pendatang dari luar negeri menuju Jakarta juga dikatakan Arief masih normal. Dia menjelaskan, para pendatang yang datang ke Jakarta, 51 persen pebisnis dan 49 persen plesir atau kunjungan wisata.
Untuk pebisnis, Arief menyebutkan mereka lebih pragmatis dan tidak begitu perduli dengan keadaan di dalam negeri.
"Mereka mau bisnis ya bisnis. Kalau pengunjung wisata larinya keluar kota, seperti ke Puncak atau Banten. Jadi dua-duanya nggak terlalu berpengaruh," ujarnya lagi.
Meski tidak mempengaruhi pariwisata, Arief berharap demo yang akan berlangsung tidak akan berlangsung damai dan tidak menimbulkkan gejolak sehingga tidak berdampak langsung pada sektor pariwisata.
"Tidak akan mempengaruhi, tapi ya kita jangan menantang juga," tutupnya.
[ian]
BERITA TERKAIT: