"Ini kesempatan pertama saya, untuk mengetahui soal BPS. Saya terakhir mahasiswa dulu ke sini. alah satu badan dibawah kita kan BPS, saya pengen tahu BPS, sudah lama tidak kesini," tutur Bambang.
Bambang didampingi Kepala BPS, Suhariyanto berkesempatan melihat pusat data berteknologi canggih yang ada di kantor itu. Dijelaskan Suhariyanto, server milik BPS mampu menyimpan data sebanyak 1.000 terabyte, 800 virtual servers dengan kecepatan internet 750 Mbs. Total BPS memiliki 600 website yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia, meliputi kabupaten dan kota.
Bambang mengaku kagum dengan kemajuan BPS saat ini. Menurutnya, mahasiswa zaman sekarang akan merasa beruntung dan berbahagia karena bisa mengakses data di BPS dengan mudah. Tidak lagi manual, seperti zaman kuliahnya dulu.
"Semuanya sudah online, data-data sudah tinggal scan, nggak usah fotokopi lagi," kata Bambang.
Ia pun optimis BPS dapat semakin berkembang pesat di masa mendatang. Hal ini mengingat BPS sangat diandalkan sebagai input data dalam pembangunan nasional.
"Dari sejak zaman dulu, BPS dikenal leading data-data jenis baru. Melihat itu tentunya saya optimis BPS kedepan akan semakin baik," tutupnya.
[wid]
BERITA TERKAIT: