Rupiah Melemah Terkena Dampak Hawkish

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yayan-sopyani-al-hadi-1'>YAYAN SOPYANI AL HADI</a>
LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI
  • Selasa, 30 Agustus 2016, 10:18 WIB
Rupiah Melemah Terkena Dampak <i>Hawkish</i>
Ilustrasi/Net
rmol news logo . Sejumlah mata uang Asia melemah setelah Gubernur Federal Reserve System (The Fed), Janet Louise Yellen, mengeluarkan komentar bernada hawkish.

Hawkish merupakan istilah yang dikeluarkan Bank Sentral AS untuk menaikkan suku bunga atau mengurangi stimulus setelah menilai ada inflasi yang cukup tinggi.

"Komentar Yellen membangkitkan harapan peningkatan suku bunga Fed di bulan September," kata analis FXTM, Lukman Otunuga, dalam keterangan beberapa saat lalu (Selasa, 30/8).

Sebagai mata uang pasar berkembang, jelas Lukman, tentu saja rupiah juga terkena dampaknya. Kurs Rupiah merosot ke level terendah dalam dua bulan terakhir terhadap dolar AS yaitu Rp 13.290. Dengan meningkatnya potensi peningkatan suku bunga Fed di tahun 2016, maka dolar AS dapat semakin menguat dan menekan mata uang pasar berkembang.

"IHSG melemah di hari Senin selama dua hari berturut-turut karena dolar AS menguat dan penghindaran risiko yang membuat investor menghindari aset berisiko," jelasnya.

Walaupun IHSG dan Rupiah berpotensi semakin melemah karena harapan peningkatan suku bunga, Lukman menilai sentimen secara umum terhadap perekonomian Indonesia tetap positif. Data domestik Indonesia terus menyiratkan sinyal stabilitas ekonomi. Selain itu, implementasi UU Pengesahan Pajak juga menciptakan optimisme peningkatan PDB.

"Rupiah dapat menguat apabila sentimen membaik dan mengundang investor untuk membeli," demikian Lukman. [ysa]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA