Dalam pernyataan di depan peserta konferensi yang berasal dari 14 negara, seperti Inggris, Jepang, Malaysia, dan lain sebagainya, Eddy menekankan bahwa semua pengusaha di Indonesia perlu langkah antisipasi dan persiapan menghadapi MEA. Salah satunya tolak ukurnya melalui sertifikasi ISO.
"Kegiatan ini sangat baik bagi pengusaha sebagai langkah untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Pasalnya, ketika MEA diterapkan maka akan terjadi perdagangan bebas antara negara member di Asia," ujar Eddy kepada wartawan di Jakarta.
Diharapkan melalui kerjasama dengan ACM, pengusaha di Tanah Air akan berbondong-bondong melakukan sertifikasi ISO. ISO itu sendiri membuktikan bahwa prosedur mutu yang ada pada perusahaan pemerek dagang konsisten dalam menghasilkan mutu produknya.
Eddy menambahkan bahwa sertifikasi ISO sudah dimulai beberapa waktu yang lalu, terutama bagi perusahaan yang dipersyarakatkan memegang sertifikat ISO. Namun, sejatinya, sertifikasi ISO tidak hanya berlaku bagi pengusaha yang dipersyaratkan saja. Dia menyarankan, pengusaha yang tidak dipersyaratkan juga ikut sertifikasi ISO sebagai bukti menjaga kualitas dan kesiapan menghadapi MEA.
Demi menjaga kualitas produk yang konsisten perlu ada manajemen mutu. Setiap pemegang Sertifikat ISO akan dilakukan audit eksternal saban enam bulan sekali dan audit internal setiap tiga bulan sekali.
"Prinsipnya sederhana, kerjakan apa yang tertulis dan tulis apa yang dikerjakan," tegasnya.
Kerjasama ACM dengan Kadin ini diharapkan sebagai langkah awal yang baik. Ke depannya, Kadin akan melakukan pembinaan ke daerah, sesuai dengan motto paradigma baru, yaitu memberdayakan usaha dan pengusaha daerah, memberdayakan usaha dari pinggiran sampai ke pusatdemi pemeraataan usaha, pemerataan pengusaha.
Data Kadin menunjukkan, saat ini masih banyak pengusaha yang belum memiliki sertifikat ISO. Mayoritas pengusaha yang memiliki ISO adalah perusahaan besar. Padahal sertifikat mutu memiliki banyak grade, mulai dari grade kecil hingga besar.
Strategi Kadin ke depan, akan memperdayakan pengusaha daerah secara merata, mulai dari pinggiran sampai kota. Hal ini dilakukan sebagai langkah untuk mengurangi impor.
"Jangan mau kita digoblokin dengan menjadi pasar orang lain. Indonesia dipuji jago makan tahu dan tempe, supaya kedelai meraka dibeli," pungkasnya.
Untuk diketahui, PT ACM Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa sertifikasi. ACM merupakan cabang resmi dari ACM limited UK yang terakreditasi oleh UKAS. Produk ACM antara lain pemberian sertifikasi sistem manajemen seprti sistem manajemen mutu ISO 9001:2008, sistem manajemen lingkungan ISO14001:2004, Sistem manajemen keamanann pangan ISO 22000, dan sistem manajemen K3 OHSAS 18001:2007. Di Indonesia, ACM memiliki kantor afiliasi di Jakarta dan Surabaya
.[wid]
BERITA TERKAIT: