Begitu dikatakan Ketua Dewan Pertimbangan Golkar, Akbar Tanjung saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL, beberapa waktu lalu (Senin, 5/10).
Menurut Akbar, indikasi bahwa ekonomi masih belum diurus dengan baik terlihat rupiah yang terus terdepresiasi bahkan beranjak menuju angka Rp 15 ribu per dolar AS.
"Memang saat ini presiden katakan tidak perlu ada kekhawatiran tapi itu
kan sementara," kata Akbar.
Akbar pun mengingatkan, fenomena pemutusan hubungan kerja mulai terjadi di banyak perusahaan. Ditambah lagi, daya beli masyarakat makin menurun dan harga bahan kebutuhan pokok terus naik yang menandakan sudah saatnya presiden tak boleh lagi menganggap situasi ekonomi nasional ini remeh.
"Ini soal serius. Presiden tak apa-apa turun ke bawah blusukan tapi yang sangat ditunggu sekarang itu kebijakan yang tepat untuk membuat ekonomi lebih baik. Itu yang dibutuhkan rakyat," tegas Akbar.
[wid]
BERITA TERKAIT: