Keliru Anggap Pengusaha Respon Positif Paket Ekonomi Jokowi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Minggu, 04 Oktober 2015, 17:22 WIB
Keliru Anggap Pengusaha Respon Positif Paket Ekonomi Jokowi
rmol news logo Pemerintah telah mengeluarkan dua paket kebijakan ekonomi di bulan September kemarin. Dua paket ini kurang mendapatkan respon positif dari masyarakat.

Begitu dikatakan ekonom senior Fuad Bawazier ketika berbicara di Forum Senator untuk Rakyat bertema 'Paket Ekonomi Nendang Siapa?' di Jakarta, Minggu (4/10).

Menurut mantan Menteri Keuangan era Soeharto ini, paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintahan Presiden Jokowi tidak nendang karena seolah-olah keterpurukan ekonomi Indonesia saat ini hanya dapat diatasi oleh para pemodal dan para penganut paham ekonomi kapitalis.

"Keliru, karena ternyata mereka (kapitalis) juga yang diharapkan atau yang diandalkan oleh pemerintah pemodal-pemodal itu tidak merespon dengan bagus," sesalnya.

Tidak diresponnya kebijakan ekonomi pemerintah, menurutnya, belajar dari kebijakan Presiden Jokowi terkait harga BBM. Sebelumnya, Jokowi menaikan harga BBM di saat harga minyak dunia turun, dan tetap menaikkannya padahal harga minyak dunia mengalami penurunan. Tindakan ini berimbas pada mesin konsumsi masyarakat yang menjadi semakin turun.

"Padahal itulah mesin konsumsi pertumbuhan ekonomi kita, itu adalah mesin utamanya konsumsi masyarakat luas," paparnya.

"Saya asumsikan memang tidak sadar, atau tidak ngerti, langsung dihajar sendiri, menikam sendiri, bunuh diri oleh pemerintah. Dinaikkan harga BBM, harga-harga naik, konsumsi turun, daya beli turun pertumbuhan turun dan seterusnya. Imbasnya itu tadi, ada stok-stok barang, dimana-mana nggak laku, pasar sepi. Bukan hanya di Jawa Barat, di Jawa tengah itu sama, penjualan sepi," sesalnya. [dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA