Mulai pembongkaran beton yang menutupi rel kereta api di Pelabuhan Tanjung Priok hingga menanggapai iklan pembangunan Pelabuhan New Priok oleh PT Pelindo II.
"Ide-ide dan program yang diwacanakan oleh Pak Rizal Ramli cukup bagus, karena ada gebrakan yang cepat. Misalnya dengan mewacanakan penggunaan transportasi kereta api untuk menurunkan
dwelling time di pelabuhan," ujar pengamat pelabuhan Reza Andrea Ginting kepada redaksi, Kamis (17/9).
Menurutnya, rencana-rencana itu juga haruslah disusun dalam konsep yang matang seperti memperhatikan jaringan kereta api saat ini. Termasuk, memperhatikan kemampuan kereta api menampung tambahan volume dari pelabuhan, dan juga awal pengangkutan kontainer.
"Sekarang ini kalau untuk transportasi darat di pulau jawa ini masih lebih banyak pakai truk, aksesnya lebih bagus jadi biaya handlingnya bisa lebih kecil dibanding kereta api," beber Reza.
Dia menambahkan, jika Menko Rizal Ramli fokus menurunkan
dwelling time tinggal menyoroti masalah birokrasi serta prosedur dan sistem perizinan untuk pengeluaran barang dari pelabuhan.
"Prosedurnya itu bagaimana, kenapa masih
ribet dan banyak pintu," ujarnya.
Reza berharap penanganan masalah
dwelling time ke depan lebih tepat kepada masalahnya dan tidak melebar ke man-mana. Seperti distribusi barang pemerintah yang difokuskan di
short sea shipping atau pelayaran jarak pendek.
"Volume yang diangkut kapal itu kan bisa jauh lebih besar dibanding kereta api dan truk. Pergerakan barang juga cukup di pelabuhan-pelabuhan saja, pasti lebih gampang dikontrol kalau sudah begitu," utup Reza yang juga sekretaris Bidang Maritim DPP Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI).
[wid]
BERITA TERKAIT: