Usai pertemuan, Darmin mengatakan bahwa sudah disampaikannya langsung kepada Dubes Yasuaki tentang sikap Presiden Joko Widodo yang menolak proposal kereta cepat yang ditawarkan pihak Jepang. Sebagai gantinya, pemerintah mempertimbangkan dibangun kereta berkecepatan sedang.
"Kemudian saya mengatakan bahwa akan dibentuk tim untuk menyusun kerangka acuan bagi kereta dengan spesifikasi seperti apa yang mau dibangun kedepan itu," kata Darmin kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Jumat (4/9).
Bukan cuma spesifikasi teknis, terang Darmin, tim ini juga nantinya bertugas memberikan masukan tentang service agreement. Termasuk juga standar maintanance-nya dan persimpangan dengan bus di mana saja.
"Termasuk juga persimpangan dengan kereta yang lain persimpangannya dimana," urainya lebih lanjut.
Darmin menambahkan bahwa tim tersebut juga akan ditugasi menyusun kerangka acuan pembangunan properti dan di mana saja lokasi yang dianggap tepat membangun stasiun kereta tersebut
.[wid]
BERITA TERKAIT: