Golkar: Sejarah Mencatat Pinjaman ke IMF Penuh Persyaratan yang Mendikte

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Selasa, 01 September 2015, 16:44 WIB
Golkar: Sejarah Mencatat Pinjaman ke IMF Penuh Persyaratan yang Mendikte
rmol news logo Apa yang menjadi komitmen Pemerintah untuk tidak meminta pinjaman dalam pembiayaan pembangunan di RAPBN 2016 perlu didukung. Komitmen itu adalah upaya pemerintahan Jokowi-JK dalam rangka membangun kemandirian bangsa.

Begitu dikatakan anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, M. Misbakhun menanggapi pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Direktur Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde di Istana Negara, sore ini (Selasa, 1/9).

Menurutnya, kemandirian bangsa ini penting jangan sampai kemudian proses pembangunan saat ini justru menimbulkan permasalahan bagi generasi mendatang.

"Karena menerima beban pembayaran hutang," sebut dia kepada redaksi.

Lanjut Misbakhun, walaupun hutang yang dilakukan oleh Pemerintah tidak semua mempunyai pengertian buruk sepanjang digunakan untuk keperluan dan alokasi produktif.

Dia menambahkan, ‎dalam sejarah pinjaman IMF yang diberikan kepada Indonesia banyak pinjaman yang diberikan penuh dengan persyaratan yang mendikte Pemerintah, sehingga mengganggu kemandirian dan kedaulatan negara.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan pemerintah RI tidak bakal meminta pinjaman uang kepada IMF. Pertemuan itu hanya membahas seputar kondisi ekonomi dunia yang sedang susah. [sam]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA