"Kalau mau simple, saya buka saja keran impor, harga gampang dikendalikan. Tapi kapan kita swasembada pangannya," kata Menteri Rahmat dalam dialog Forum Senator untuk Rakyat yang mengangkat tema "Ekonomi Rakyat dalam Bingkai Nawacita" di Jakarta, Minggu (17/5).
Diskusi ini kerjasama Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dengan kantor berita politik RMOL ini menghadirkan pula Ketua DPD RI Irman Gusman, Anggota DPR Daniel Johan, Ketua Dewan Direktur Sabang Merauke Circle Syahganda Nainggolan dan Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri.
Atas dasar mewujudkan swasembada pangan itu, menurut Menteri Rahmat, kementeriannya bekerjasama dengan Kementerian Pertanian, Kementerian Industri dan lembaga terkait akan dengan tegas dan terus berjuang untuk menutup keran impor.
Adapun caranya, Menteri Rahmat akan terus memberikan nilai tambah (value added) bagi produksi-produksi pangan.
Misalnya akan dibuat budidaya cabai melalui teknologi green house sehingga nanti masyarkat tak hanya bergantung pada cabai segar, namun cabai olahan yang juga bisa membuat industri di desa hidup. Cara ini perlu dilakukan untuk menekan harga cabai yang sangat ditentukan oleh musim panen.
"Kita fight swasembada pangan. Amerika kalah dengan Vietnam karena petaninya, bukan tentaranya. Jadi pertahanan terakhir itu ada di darat, salah satunya pertanian. Itu paling ampuh hadapi tantangan globalisasi," demikian Rahmat.
[dem]
BERITA TERKAIT: