Rupiah Melemah, Penjualan Mobil Anjlok

Sabtu, 14 Maret 2015, 08:34 WIB
rmol news logo Nilai tukar rupiah yang terus melemah hingga mencapai Rp 13.187 per dolar AS membuat pelaku industri otomotif cemas.

GM Marketing Strategy and Product Planning Nissan Motor Indonesia (NMI), Budi Nur Mukmin mengatakan, pemerintah perlu membuat kebijakan ekonomi yang tepat  sehingga bisa mengendalikan volatilitas rupiah yang masih terus terjadi sampai saat ini.
 
"Kalau (pelemahan rupiah) ini tidak bisa dikendalikan efeknya akan sangat berat," ujar Budi dalam peluncuran New Nissan Serena kemarin (13/3) seperti dikutip dari JPNN.Com

Kurang kondusifnya kondisi makro ekonomi akhir-akhir ini pun telah membuat penjualan mobil di bulan Januari 94 ribu unit. Melemahnya pasar masih terjadi hingga Februari sehingga menyebabkan penjualan mobil hanya mencapai 88 ribu unit.

"Situasi ini sudah sangat mengkhawatirkan, dua bulan pertama saja (penjualan mobil) sudah turun hampir 20 persen," sebutnya.

Budi berharap pemerintah menemukan formula yang tepat untuk mengembalikan kondisi makro ekonomi sehingga kurs rupiah bisa kembali menguat ke angka Rp 10 ribu hingga Rp 11 ribu per dolar AS. Pihaknya juga berharap agar Bank Indonesia bisa kembali menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) ke level yang lebih rendah.

"Kalau saat ini BI rate 7,5 persen, kami berharap bisa turun setidaknya menjadi 7 persen," tambahnya.

Menurut dia, kedua parameter itu bisa sangat menentukan kesuksesan penjualan otomotif di tahun 2015 ini. "Jika dua parameter itu bisa tercapai saya rasa penjualan mobil bisa kembali normal 100-110 ribu unit per bulan," tukasnya.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA