Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Menperin: Daripada Ributkan Mobnas, Lebih Baik Kembangkan Mebnas

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Sabtu, 14 Februari 2015, 19:25 WIB
RMOL. Menteri Perindustrian Saleh Husin seperti tak mau lagi berbicara soal mobnas atau mobil nasional. Daripada bicara mobnas, Menteri Saleh mengajak masyarakat Indonesia untuk mengembangkan mebnas alias mebel nasional.

"Daripada meributkan soal mobnas, lebih baik mengembangkan 'mebnas', mebel nasional," katanya sambil tersenyum ketika disinggung kembali soal isu mobnas di sela kunjungan ke pusat produksi mebel atau furnitur milik PT Wirasindo Santakarya di Klaten dan CV Khana Arsitek di Sukoharjo, Jateng, Sabtu (14/2).

Menteri Saleh bukan hanya memplesetkan. Dia menegaskan, industri mebel di Tanah Air merupakan industri strategis karena membuka lapangan kerja massal, melibatkan rantai produksi yang beragam dan memberi nilai tambah. "Mebel kita adalah kebanggaan kita juga. Mebel yang tradisional lahir dari cita rasa turun temurun, yang modern berasal dari generasi muda yang kreatif," ulas Menperin.

Dia juga menunjukkan nilai ekspor mebel mencapai USD 1,8 miliar. Ini sekaligus membuktikan produk mebel Tanah Air diakui dunia internasional. "Bicara mebnas, jelas-jelas ini punya local content 100%. TKDN-nya tidak usah diragukan," cetusnya, kali ini Saleh Husin bercanda lagi.

TKDN merupakan kepanjangan dari istilah Tingkat Komponen Dalam Negeri yang lazim digunakan untuk menghitung komposisi kandungan lokal sebuah produk, termasuk otomotif dan ditunjukkan dalam persentase.

Urgensi pengembangan mebel nasional, juga bertolak dari daya saing kita di pasar dunia. Meski mampu melakukan ekspor, namun berdasar data UN Comtrade, ranking nilai ekspor Indonesia di posisi ke-18.

Tiongkok tercatat masih merajai daftar negara eksportir mebel dunia. Bahkan di kawasan Asia Tenggara, Indonesia kalah dengan Malaysia dan Vietnam yang sebenarnya minim atau malah tidak punya produksi bahan baku sendiri. "Kita harus pacu terus mebel nasional. Kita produksi, pakai dan ekspor. Itulah yang dibanggakan, ada nasionalisme di setiap furnitur di rumah kita," papar Saleh.

Di tempat yang sama, Menperin juga menyinggung soal wacana ekspor kayu gelondongan yang dikhawatirkan mengganggu pasokan untuk dalam negeri. Menurutnya, hal ini harus dibatasi agar pasokan bahan baku pada industri mebel terjaga. "Kita akan lakukan koordinasi dengan Kementerian Kehutanan," tegasnya.

Perlindungan lainnya, pemerintah juga berupaya membantu pengurusan hak paten produk mebel. Alasannya, seperti diakui Saleh, ide desain adalah salah satu unsur yang tidak ternilai sehingga harus diproteksi. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA