Keempat generasi tersebut hidup secara berdampingan dan saling berhubungan. Meskipun demikian, mereka mempunyai perbedaan dalam banyak hal, misalnya perbedaan selera, pilihan, nilai, dan harapan.
Dalam Academics Gathering Product Development and Management Association (PDMA) Indonesia yang dihelat di Executive Lounge PPM Manajemen Jakarta, Rabu (19/11), Core Faculty PPM School of Management, Wahyu T. Setyobudi, menjelaskan "persinggungan" antara dua generasi pekerja pengisi perusahaan saat ini, yaitu Gen X dan Gen Y.
Dimulai dengan adanya kesadaran dari masing-masing generasi bahwa telah berlaku perbedaaan, harus dilanjutkan dengan kesediaan untuk meleburnya generasi terdahulu (Gen X) dengan generasi saat ini Gen Y, karena tak dapat dipungkiri bahwa tampuk perusahaan di masa depan akan jatuh pada Generasi Y. Ini diyakini sebagai salah satu solusi jitu bagi perusahaan agar bisa survive di masa mendatang.
Dalam lingkup bisnis, Head of Nutrition Business Kalbe Nutritionals, Tunghadi Indra, mengatakan, hal tersebut menuntut perusahaan untuk memahami dan melakukan pendekatan yang berbeda dari tiap generasi yang ada.
"Oleh karena itu, produk yang dihasilkan oleh perusahaan pun diharapkan tidak hanya menjawab kebutuhan pada satu masa tertentu, namun lebih ke lintas generasi," ujarnya.
Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa setiap inovasi produk harus selalu diarahkan kepada kebutuhan pelanggan. Inovasi tanpa memperhatikan kebutuhan pelanggan hanya akan mengakibatkan produk tersebut gagal ketika dipasarkan.
Be fast, be melting and be different, atau
anti-mainstream bisa menjadi modal persaingan di zaman ini. Itulah kesimpulan yang dilontarkan Milawati Asshagab selaku moderator diskusi tersebut.
[ald]
BERITA TERKAIT: