Tumbuh 7,1 Persen, Telkom Raup Pendapatan Rp 65,84 Triliun

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Rabu, 29 Oktober 2014, 18:15 WIB
rmol news logo Di tengah ketatnya persaingan sektor telekomunikasi, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) mencatat pertumbuhan kinerja keuangan positif di triwulan III tahun 2014. Pendapatan Telkom di triwulan III tahun 2014 tercatat Rp 65,84 triliun atau tumbuh sebesar 7,1 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya yang  mencapai nilai Rp 61,49 triliun.

"Pertumbuhan pendapatan triwulan III/2014 ini didominasi pertumbuhan pendapatan dari sektor Data, Internet, dan  IT Services yang mencatat pertumbuhan sebesar 15,4 persen dari Rp 23,33 triliun menjadi Rp 26,91 triliun dengan kontribusi sebesar 40,9 persen dari total pendapatan,” kata Direktur Keuangan Telkom, Honesti Basyir, di Jakarta, Rabu (29/10).

Sementara itu pendapatan dari voice (selular) mengalami peningkatan dari Rp 23,66 triliun pada tahun 2013 menjadi Rp 25,03 triliun atau tumbuh sebesar 5,8 persen. Telkom mencatat pertumbuhan Earnings Before Interest, taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) sebesar 4,2 persen dari Rp 32,27 triliun menjadi Rp 33,63 triliun dan bukukan laba bersih Rp 11,44 triliun.

Perolehan laba bersih tersebut dipengaruhi peningkatan beban usaha yang diakibatkan gencarnya pembangunan infrastruktur khususnya broadband. Pada triwulan III/2013, Telkom membukukan pertumbuhan EBITDA dan laba bersih sebesar 7,9 persen dan 10,6 persen dari tahun 2012. Angka ini jauh melampaui rata-rata pertumbuhan industri dan kondisi tersebut berlanjut hingga saat ini. Di tengah kondisi persaingan industri telekomunikasi kompetitif, Telkom tetap mampu membukukan EBITDA dan laba di atas rata-rata pertumbuhan industri sehingga mampu menunjukkan pertumbuhan kinerja Telkom yang meyakinkan.

Pada triwulan III/2014, total beban perusahaan mengalami peningkatan seperti beban operasi yang meningkat sebesar 17,6 persen menjadi Rp 16,60 triliun, tingginya amortisasi dan depresiasi yang tumbuh 8,7 persen menjadi Rp 12,03 triliun, peningkatan biaya marketing  9,9 persen menjadi Rp 2,31 triliun dan beban karyawan yang mengalami peningkatan sebesar 3,6 persen menjadi Rp 7,21 triliun. Hal ini sejalan dengan percepatan pembangunan infastruktur jaringan broadband dan bisnis seluler yang akan memberikan peningkatan pendapatan perusahaan di masa yang akan datang. Sementara peningkatan beban karyawan sejalan dengan program invest in people yang dijalankan Telkom sejak tahun 2012.

Dari sisi operasional Telkom, pelanggan Broadband tumbuh 31,8 persen dari periode yang sama di tahun 2013 menjadi 29,75 juta pelanggan. Sementara pelanggan seluler juga tumbuh 8,9 pesen menjadi 139,3 juta pelanggan. Telkomsel selaku anak usaha Telkom masih fokus dalam mengembangkan bisnis digital dengan melakukan percepatan pembangunan infrastruktur melalui pembangunan Base Tranceiver Station (BTS). Selama triwulan III/2014, Telkomsel telah membangun 13.428 BTS atau tumbuh 18,7 persen dari tahun 2013. Total pembangunan BTS hingga September 2014 adalah 83.346 unit dengan 37.082 diantaranya adalah BTS 3G.

Pencapaian Telkom ini tidak lepas dari fokus perusahaan pada tiga program utama 2014, yakni penguatan Telkomsel, Indonesia Digital Network (IDN) dan International Expansion. Fokus tersebut dipilih mempertahankan pertumbuhan kinerja perseroan di atas rata-rata pertumbuhan industri. Ketiga program utama ini dijalankan melalui sinergi bisnis antar seluruh entitas Telkom Group. Telkomsel merupakan anak usaha Telkom yang masih menjadi andalan. Tahun 2014, ditargetkan Telkomsel ini dapat mewujudkan pertumbuhan revenue dan net income double digit, melanjutkan kesuksesan tahun 2013.

Program utama Telkom yang kedua, perluasan penetrasi infrastruktur broadband melalui IDN. Telkom melalui Telin kembali bergabung bersama operator kelas dunia lainnya  dalam Konsorsium South East Asia-United States (SEA-US) melakukan penandatanganan kontrak kerja bersama pembangunan Sistem Kabel Laut International yang menghubungkan Indonesia ke belahan Timur hingga Amerika. Selanjutnya Telkom juga sudah mengantongi rencana pembangunan jaringan kabel laut yang diberi nama "Indonesia Global Gateway" guna menghubungkan SEA-ME-WE 5 dengan SEA-US.

Program ketiga yang menjadi fokus utama Telkom tahun 2104 adalah pengembangan bisnis internasional melalui ekspansi ke 10 negara, dimana hingga saat ini Telkom telah menjalankan bisnisnya di Singapura, Hong Kong, Timor Leste, Australia, Myanmar, Malaysia, Taiwan, Macau, USA dan Saudi Arabia.

Dalam memasuki negara baru, Telkom memiliki entry strategy yang disebut MPTN Entry Strategy, yaitu business follows the Money, business follows the People, business follows the Traffic dan business follows the Network. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA