Perluas Wilayah Konservasi KKP Jaring 2.400 Tenaga Ahli

Jumat, 19 September 2014, 08:37 WIB
Perluas Wilayah Konservasi KKP Jaring 2.400 Tenaga Ahli
ilustrasi
rmol news logo Indonesia adalah negara per­tama di dunia yang dipan­dang berhasil melakukan kon­servasi laut. Dengan mengu­sung konsep Blue Economy, seluruh sumber daya dapat ber­nilai ekonomi tinggi tanpa merusak lingkungan.

Salah satu objek ekonomi yang dibidik dari program kon­servasi laut ini adalah sek­tor pariwisata. Hasil nyata yang sudah ditoreh di anta­ranya Nu­sa Penida, Provinsi Bali. Sejak kawasan konser­vasi tersebut dicanangkan, rata-rata telah me­nyumbang pendapatan hi­ng­­ga Rp 35 miliar per tahun.

Income tersebut diperoleh dari biaya masuk 15 dolar AS/penyelam atau Rp 150.000 de­ngan kurs Rp 10.000. Tak ayal, Produk Domestik Regio­nal Bruto (PDRB) Kabupaten Klungkung secara signifikan meningkat hingga 30 persen.

Selain untuk sektor pari­wisa­ta, menurut Menteri Ke­lautan dan Perikanan (KKP) Sharif Cicip Sutardjo, kon­servasi juga akan melindungi laut dari po­tensi pengrusakan keles­tarian ekosistem laut, seperti dari limbah. Laut yang bersih dan terumbu karang yang les­tari akan menuai ba­nyak ke­un­tungan dalam me­ningkatkan produksi hasil laut seperti ikan, rumput laut dan lainnya.

“Karena Terumbu karang adalah rumahnya ikan,” ujar Cicip di Pelabuhan Benoa, Bali, kemarin.

Menurutnya, konservasi memberikan solusi bagaimana memenuhi kebutuhan pangan, ditengah pesatnya pertum­buh­an penduduk dunia. Dalam meng­gunakan sumber daya laut pihaknya mengupa­yakan tanpa limbah, kalau per­lu ditekan sampai nol. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA