“Kebutuhan BBM memang saÂngat banyak, namun juga bisa dilihat dari sisi distribusi selama ini tidak transparan. Belum lagi dengan dugaan kebocoran,†ujar KoÂorÂdinator Divisi Monitoring dan Analisis Anggaran ICW Firdaus Ilyas di Jakarta, kemarin.
Kasus penyelundupan BBM di Riau dengan nilai mencapai Rp 1,3 triliun yang terungkap beberapa waktu lalu memberi contoh nyata mekanisme pengawasan Pertamina tidak berjalan. Ditanya siapa pihak yang bersalah atas banyak penyeÂlundupan dan juga dari sisi pasokan BBM yang bermasalah, apakah bagian niaga dalam hal ini Direktur Pemasaran dan Niaga Hanung BudÂya, menurut Firdaus, secara keÂlembagaan mulai dari penyediaan BBM, marketing, hingga bagian pertanggungjawaban terkait peÂnyaluran alokasi BBBM harus bertanggung jawab. Hanung saat ini santer disebut-sebut sebagai kandidat kuat calon Dirut Pertamina.
Sebelumnya, Hanung mengÂaku tengah menyelidiki kasus penyelundupan BBM di Riau. Dirinya minta polisi memÂpelajari asal-muasal BBM tersebut. ***
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.