Anak Usaha Pertamina Beli Rig Buat Ngebor Di Aljazair

Siapkan Teknologi Canggih Di Padang Pasir

Jumat, 19 September 2014, 08:16 WIB
Anak Usaha Pertamina Beli Rig Buat Ngebor Di Aljazair
ilustrasi
rmol news logo PT Pertamina (Persero) melalui anak usaha di sektor jasa pe­nge­boran, Pertamina Drilling Ser­vice Indonesia (PDSI) mem­­beli alat pengeboran mi­nyak (rig) senilai 26 juta dolar AS atau setara Rp 312 miliar untuk mengebor minyak di Aljazair. Targetnya beroperasi tahun depan.

Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengata­kan, rig ter­sebut dibeli dari PT Citra Tu­bindo Enginering (CTE) yang berdomisili di Batam, Kepu­lauan Riau. Sedang­kan engi­neering Pertamina terlibat dalam desain rig-nya.

“Engineering kita ikut men-develop desainnya. Tujuannya untuk membangun kapabilitas nasional,” kata dia, kemarin.

Menurut Ali, rig tersebut memiliki kapasitas rata-rata sekitar 1.500 Horse Power (HP) dengan daya pengeboran men­capai 5.000 meter. Adapun PDSI telah merintis dua rig dari Citra Tubindo, kemudian dise­wakan ke ExxonMobil untuk mengebor di Blok Cepu, Banyu Urip, Jawa Tengah.

“Rig ini canggih, bisa jalan. Se­karang Pertamina melalui PDSI pesan satu lagi untuk ngebor di Aljazair,” ungkap dia.

Direktur Utama PDSI Farid Rudiono menargetkan rig yang dibeli dari PT CTE akan ber­operasi awal tahun depan.

Dia mengaku saat ini pem­bangunan rig dengan nama ds 10 ini telah mencapai lebih dari 90 persen lebih.

“Rig ini dipersiapkan untuk Aljazair. Targetnya awal tahun 2015. Kita sediakan rig handal di padang pasir,” ucapnya.

Farid pun bangga Indonesia mempunyai perusahaan dalam negeri semacam CTE, sehing­ga mampu bersaing di dunia internasional di sektor per­alatan migas.

“Dua rig ds 8 dan dals 9 saat ini digunakan ExxonMobil buat ngebor di Banyu Urip,” kata dia.

Menurutnya, selain handal ka­rena telah dipakai Exxon­Mo­bil, rig ini mampu meng­he­mat waktu pengeboran hingga men­capai 400 hari hing­ga perform.

Dia yakin rig buatan dalam negeri ini mampu bekerja de­ngan baik di padang pasir. Bah­kan, ke depan jika mam­pu membuat lebih ba­nyak lagi, Pertamina akan mema­kai rig dari CTE untuk menge­bor mi­nyak di Kali­mantan Timur, baik di tam­bang bawah Maha­kam mau­pun di Bunyu Urip.

“Ini kerja sama paling tepat jadwal. Saya komit, kita du­kung terus pembangunan pro­duk lokal,” cetusnya. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA